Diposkan pada: 3 Mar 2017 ; 28117 Views Kategori: Berita
Setelah Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Azis Al-Saud, dan para pemimpin dunia yang akan menghadiri Konperensi Tingkat Tinggi (KTT) Indian Ocean Rim Association (IORA) di Jakarta, 5-7 Maret ini, Indonesia kembali akan kedatangan tamu negara penting, yaitu Presiden Perancis Francois Hollande, yang dijadwalkan akan tiba pada akhir bulan Maret ini.
Untuk kelancaran pelaksanaan kunjungan kenegaraan tersebut, Duta Besar Indonesia untuk Perancis Hotmangaradja Pandjaitan melakukan audiensi kepada Menteri Sekretaris Negara Pratikno yang didampingi oleh Kepala Staf Kepresidenan Darmansjah Djumala di Gedung Utama Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Jumat (3/3) pagi.
“Kita berbicara tentang urutan acara, protokoler. Kita bicara sedikit juga mengenai pengaturan pengamanan, tetapi yang jelas ada juga prosesi upacara kunjungan kenegaraan yang nantinya akan dilaksanakan di Monumen Nasional,” kata Hotma sebagaimana dikutip situs Kementerian Sekretariat Negara, siang ini.
Menurut Hotman, kunjungan tersebut akan disiarkan ke publik Perancis untuk menunjukkan bagaimana penerimaan dan keramahan Indonesia dalam menyambut kehadiran Presiden Perancis François Hollande.
“Yang akan dipublikasikan bagaimana tingkat penerimaan, tingkat courtesy, hospitality dari upacara penerimaan di Indonesia khususnya pada masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo,” lanjut Hotma.
Menariknya, lanjut Hotma, kunjungan kenegaraan Presiden Perancis kali ini merupakan kunjungan pertama dalam 30 tahun terakhir. “Ini ternyata kunjungan Presiden Perancis setalah 30 tahun. Yang terakhir tahun 1986, Presiden François Maurice Adrien,” tutur Hotma.
Sebelumnya saat mengantar Menteri Luar Negeri dan Pembangunan Internasional Prancis, Jean-Marc Ayrault menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (28/2) lalu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan, sudah lebih dari 30 tahun Presiden Prancis tidak berkunjung ke Indonesia. “Tadi, Presiden Joko Widodo menyambut baik rencana kunjungan tersebut,” ujarnya.
Sebagai catatan, pada 2016, perdagangan Indonesia-Prancis meningkat menjadi 2,34 miliar dollar AS dari 2,3 miliar dollar AS di tahun sebelumnya. Sementara investasi Perancis di Indonesia, pada 2014. Tercatat senilai senilai 200,2 juta dollar AS dalam 150 proyek, sedangkan pada 2015 total investasi Perancis turun 131,6 juta dollar AS dalam 197 proyek. (ES)