in

Akibat Endapan Lumpur di Muaro Padang, Mentawai Fast Gagal Berlayar, Penumpang Kecewa

Penumpang Mentawai Fast terpaksa keluar lagi dari kapal disebabkan kondisi air laut yang tengah surut dan tumpukan lumpur yang mengendap di Muara Padang menyulitkan kapal melakukan olah gerak, Minggu (30/7).

PADEK.JAWAPOS.COM–Kapal cepat Mentawai Fast PT. Mentawai Anugerah Sejahtera yang sejatinya berlayar tujuan Padang-Tuapejat, Minggu (30/7), pukul 10.00 WIB, terpaksa dibatalkan. Selain disebabkan kondisi air laut yang tengah surut juga tumpukan lumpur yang mengendap di sekitar Muara Padang juga menyulitkan kapal dalam melakukan olah gerak.

Emil Salim salah seorang calon penumpang kapal yang akan berlayar ke Tuapejat, Minggu, (30/7), siang mengaku kecewa akan kondisi tersebut. Menurut dia, sejatinya keberadaan kapal cepat Mentawai Fast yang memudahkan akses dan mobilitas masyarakat, menjadi terganggu karena kondisi yang semestinya bisa ditangani.

“Tentu saja kita kecewa. Apalagi, hari Senin sudah masuk kerja. Ini juga tentunya juga dirasakan oleh wisatawan yang jauh-jauh hari sudah mengagendakan kunjungan ke Mentawai. Dengan batalnya kapal berangkat, tidak saja merugikan dari segi waktu, namun, juga biaya tambahan yang harus dikeluarkan,” ujarnya.

Dia berharap, ke depan, tidak lagi terjadi kondisi serupa. Di mana, kata dia, hal itu akan berimbas terhadap pariwisata Kepulauan Mentawai. Menurut dia, kejadian pembatalan keberangkatan akibat kondisi cuaca ekstrim dapat dimaklumi. Namun, kandas akibat kondisi lumpur di sekitar Muara Padang semestinya tidak perlu terjadi.

Manajemen PT. Mentawai Anugerah Sejahtera, Wiliem, kepada wartawan melalui pesan seluler Minggu, (30/7), siang membenarkan hal tersebut. Pihaknya, juga menyampaikan permintaan maaf kepada calon penumpang atas kondisi tersebut.

Menurut dia, faktor utama kapal tidak berlayar, karena tumpukan lumpur yang semakin tebal sekitar Muara Padang yang menyebabkan kapal berisiko dalam melakukan olah gerak.

“Kita sudah menyurati IPC Pelindo lebih kurang 1,5 tahun yang lalu untuk melakukan pengerukan. Namun, sampai saat sekarang, belum ada tindak lanjutnya. Jadi, ini bukan semata-mata disebabkan kondisi air laut yang sedang surut, namun, lebih kepada kondisi lumpur yang cukup tebal di sekitar perairan Muara Padang yang kalau dipaksakan bisa beresiko terhadap kapal,” pungkasnya.(rif)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Menara Agung Bagikan Tips #Cari_Aman Berkendara saat Banjir

Smansa Payakumbuh Tim Basket Pertama Melenggang ke Big Eight DBL Seri Sumbar