Rabu, 7 Agustus 2019 16:08 WIB
BIREUEN – Tindak kejahatan pembongkaran ban dan pelak mobil parkir semakin gila dan terkesan makin menantang di Bireuen. Menurut info, dalam sebulan terakhir telah terjadi lima kasus namun dua di antaranya tidak melapor ke polisi.
Kasus terbaru dialami Musmulyadi (48), Kepala MTsN Peudada atau MTsN 4 Bireuen. Mobil Toyota Rush 2016 miliknya yang diparkir di garasi rumah adiknya, Erlina di Desa Padang Kasab, Peulimbang yang hanya berjarak sekitar 30 meter dari rumahnya kehilangan keempat ban termasuk pelak.
Keempat ban mobil milik Mulyadi diduga dibongkar maling menjelang subuh, Selasa (6/8) sekitar pukul 03.30 WIB. Kasus itu diketahui sekitar pukul 07.00 ketika adiknya menelepon melaporkan keempat ban mobil hilang. Sebuah dongkrak masih berada di kolong mobil.
“Saya mendapat laporan itu ketika sedang dalam perjalanan ke Banda Aceh bersama kawan-kawan dari Kantor Kemenag Bireuen untuk melayat ke rumah orang meninggal,” kata Mulyadi kepada Prohaba, Selasa (6/8).
Musmulyadi secepatnya melaporkan kasus itu ke Pos Polisi Peulimbang. Sejumlah anggota polisi dari Peulimbang dan Polsek Jeunieb langsung ke lokasi kejadian.
“Jika dilihat dari dekat mobil itu diganjal dengna kayu dan beberapa peralatan lainnya sehingga kalau diamati dari jauh masih seperti memiliki empat ban,” kata Musmulyadi.
Kapolres Bireuen, AKBP Gugun Hardi Gunawan SIK MSi melalui Kapolsek Jeunieb, Iptu Soeharto serta Kapospol Peulimbang, Aiptu Alfian kepada Prohaba membenarkan kasus kehilangan ban mobil milik Musmulyadi di Desa Padang Kasab.
Disebutkan, empat ban mobil dan pelak hilang, kemudian ditemukan dua batu besar untuk menganjal pengganti ban. Setidaknya ada 13 batu bata yang disusun untuk mengganjal mobil.
Satu dongkrak yang digunakan pelaku masih berada di bawah kolong
mobil. Tim dari Polsek Jeunieb dan Pos Polisi Peulimbang memintai keterangan saksi korban dan sejumlah warga lainnya untuk mengungkap kasus tersebut.
Kejadian pencurian ban dan pelak mobil di Bireuen adalah ketiga kali
dalam sebulan terakhir yang dilaporkan ke polisi, ada dua kasus
kehilangan ban dan pelak juga di Bireuen beberapa waktu lalu belum
dilaporkan ke polisi.
Polres Bireuen terus mengejar pelaku pencurian ban dan pelak mobil yang terjadi secara beruntun selama sebulan terakhir. Menurut informasi, dari lima kasus yang terjadi di wilayah Bireuen tiga di antaranya sudah dilaporkan ke polisi.
Kapolres Bireuen, AKBP Gugun Hardi Gunawan SIK MSi melalui Kasat Reskrim, Iptu Eko Rendi Oktama SH kepada Prohaba, Selasa
(6/8) mengatakan, tim lapangan sedang bekerja untuk mengungkap kasus pencurian ban dan pelak mobil di beberapa lokasi di Bireuen.
Tim lapangan sedang mengumpulkan keterangan dari para korban maupun saksi lainnya. Namun hingga Selasa (6/8) belum teridentifikasi pelakunya.
“Ada beberapa anggota yang terus bergerak memetakan kasus dan kelompok yang diduga ada kaitan dengan kasus tersebut. Kita juga terus mengembangkan ke berbagai sisi kasus kriminal lainnya yang terjadi akhir-akhir ini,” ujarnya.
Kapolres Bireuen berharap bantuan dari masyarakat menyangkut informasi terkait kasus hilangnya ban dan pelak kendaraan
selama ini. “Peran dan informasi masyarakat sangat mendukung dan
penting bagi anggota di lapangan,” tandas Kapolres Bireuen.
Menjawab Prohaba tentang kemungkinan sudah ada gambaran pelaku maupun kelompok yang melakukan pencurian ban dan pelak mobil tersebut. “Ya, sabar dululah, polisi tidak tinggal diam, kita terus bekerja, mohon dukungannya,” demikian Kapolres Bireuen melalui Kasat Reskrim Iptu Eko Rendi Oktama.(yus)