in

Aktualisasi Nilai Pancasila Sangat Penting dalam Penanganan Covid-19

JAKARTA – Dalam menghadapi pandemi Covid-19, tantangan yang dihadapi tidak mudah. Untuk itu, aktualisasi nilai-nilai Pancasila, misalnya semangat gotong royong sangat penting di masa pandemi Covid-19. Paling tidak ada tiga nilai dalam aktualisasi nilai-nilai Pancasila dalam penanganan pandemi Covid-19.

Demikian diungkapkan Menteri Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo pada webinar nasional bertajuk Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila dalam Menangani Covid-19 yang digelar secara daring oleh Fakultas lmu Sosial Universitas Negeri Semarang.

“Pertama, nilai persatuan yang diwujudkan dalam kolaborasi yang cukup solid baik dari sisi pemerintah maupun dari sisi masyarakat. Pada saat Covid-19 mewabah di Indonesia, berbagai inisiatif untuk mencegah dan mengatasinya muncul, baik berasal dari lembaga pemerintah maupun berbagai elemen masyarakat,” kata Menteri Tjahjo, di Jakarta, Selasa (2/6).

Manajemen penanganan Covid-19 cukup efektif dilaksanakan dari pusat sampai ke daerah. Bahkan pada tingkat RW dan RT pun dibentuk Satgas Covid-19. Tidak hanya itu, Presiden setiap minggu melakukan pemantauan melalui Rapat Terbatas dengan kabinet. Kepala negara juga setiap dua minggu, rapat dengan gubernur seluruh Indonesia.

“Kedua, nilai kemanusiaan. Masyarakat atas semangat persatuan bergerak. Mereka melakukannya tanpa komando, atas inisiatifnya sebagai bentuk tanggung jawab dan solidaritas sosial. Para sukarelawan, baik yang terorganisir maupun secara perseorangan bahu membahu membantu pelaksanaan tugas Satgas Covid-19. Bahkan secara perorangan mengulurkan bantuan untuk mewujudkan solidaritas sosial membantu sesama saudara sebangsa,” ujarnya.

Ketiga, kata dia, keadilan sosial. Ketika pemerintah ingin menjaga keselamatan bangsa akibat wabah Covid-19, pemerintah memikirkan bagaimana jaring pengaman sosialnya. Pemerintah juga memikirkan bagaimana roda perekominan berjalan lagi. Oleh karena itu Presiden berserta seluruh jajarannya telah menyiapkan dengan baik sistem yang harus dipatuhi, agar dalam era the new normal, kehidupan sosial ekonomi berangsur-angsur pulih kembali.

Menurut dia, dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini, tantangan yang dihadapi tentu tidaklah mudah. Seperti yang disampaikan Presiden, seluruh elemen bangsa harus terus memperkokoh tali persatuan dan persaudaraan, saling membantu, saling menolong, dan saling bergotong royong, serta selalu optimistis bahwa bangsa kita adalah bangsa pemenang dalam menghadapi setiap tantangan yang menghadang.

“Kekurangan dan kelemahan tidak menghalangi kita untuk terus maju. Kekurangan dan kelemahan harus sama-sama kita perbaiki, harus kita jadikan momentum perubahan untuk memicu lompatan kemajuan agar kita menjadi bangsa yang kuat dan mandiri, yang berdiri di atas kaki sendiri,” tuturnya.

Di webinar yang sama, Rektor Unnes, Profesor Fathur Rokhman mengatakan, universitas yang dipimpinnya berkomitmen membantu pemerintah menjadi kampus yang berwawasan konservasi dengan mengedepankan nilai-nilai Pancasila. Intinya, Unnes mesti jadi benteng Pancasila di dunia pendidikan.

“Sebagai benteng Pancasila, mengaktualisasi nilai-nilai Pancasila melalui program bela Negara, penanaman karakter mahasiswa, serta deklarasi Unnes untuk Indonesia sudah kami lakukan. Selain itu, Unnes menjunjung nilai-nilai tinggi NKRI berdasarkan Pancasila sebagai pandangan hidup Bangsa dan UUD 1945, menjaga semboyan Bhineka Tunggal Ika, anti virus radikalisme, terorisme, anti narkoba dan obat terlarang, dan cinta tanah air dan bela negara. Nilai-nilai Pancasila yang terdapat di tiga pilar konservasi yaitu nilai karakter, seni budaya, dan sumber daya alam lingkungan,” urainya.

Pembicara lainnya di webinar yang sama, Deputi Bidang Pengkajian dan Materi Badan Pembinaan Ideologi Pancasaila (BPIP), Adji Samekto menyoroti tentang pentingnya konsep strategis dalam menghadapi Covid-19 memenuhi kebutuhan dasar pangan. Sebab dari peristiwa Covid-19, muncul kemiskinan yang menjadi masalah terkait akses pangan. 

“Pangan menjadi persoalan besar. Oleh karena itu dalam konteks ini kita usulakan konsep strategis penanganan Covid-19 dengan pemenuhan kebutuhan pangan yang didasarkan pada empat pilar pembangunan dengan berdaulat secara politik, berdiri diatas kaki sendiri di bidang ekonomi, berkepribadian dalam kebudayaan, dan berasas gotong royong,” katanya. ags/N-3

 

What do you think?

Written by Julliana Elora

Hari Jadi ke-538 Kota Bogor Bertema Solidaritas

Jadwal Lengkap Dan Cara Pendaftaran UTBK SBMPTN 2020