Jumat, 31 Maret 2017 15:37 WIB
* DPRK: Harus Dikosongkan
SUBULUSSALAM – Kabar beralih fungsinya gedung asrama mahasiswa asal Kota Subulussalam di Medan, Sumatera Utara, menjadi tempat pecandu narkoba, akhirnya dibuktikan sendiri kalangan DPRK Subulussalam. “Saat kami ke lokasi memang benar ada ditemukan sejumlah bekas alat untuk menyabu yang bertabur di dalam asrama,” kata Fajry Munthe dan Rasumin, anggota DPRK Subulussalam, Kamis (30/3).
Menurut Fajry, temuan bekas alat-alat menyabu atau bong itu menjadi dasar memperkuat parahnya kondisi asrama yang dibangun Pemko Subulussalam 2010 silam itu. Bong bekas itu ditemukan di hampir setiap kamar berukuran 5X6 meter persegi. Alat yang terbuat dari botol bekas air mineral, pipet tetes atau pirek, korek api gas dan puluhan plastik kelip kecil transparan.
Semua peralatan bekas nyabu ini bertabur di lantai asrama mahasiswa yang berada di di Jalan Selamat, Kelurahan Siderejo Dua, Kecamatan Medan Amplas, Medan, Sumatera Utara.
Bahkan saat rombongan DPRK Subulussala akan ke lokasi asrama, sempat ada orang yang diduga pemakai narkoba mencoba masuk ke dalam bangunan. Namun, Maryono Ketua Pemuda Pancasila wilayah Amplas yang ditugaskan Pemko Subulussalam menjaga asrama sejak sepekan lalu langsung mengejar dan mengusir. “Jadi kami sudah cek langsung ke lokasi dan sudah membuktikan informasi yang beredar, bangunan ini harus diselamatkan,” timpal Hj Mariani Harahap.
Lebih jauh Fajry yang juga politisi Partai Golkar mengaku sudah menginstruksikan pengosongan bangunan asrama. Dikatakan, siapapun tidak dibernarkan masuk ke dalam bangunan sebelum dibenahi. Lagi pula, lanjutnya, nanti asrama itu akan dialihkan kepada mahasiswi atau anak perempuan asal Subulussalam yang sekolah atau kuliah di Medan. Proses pembangunan kembali asrama akan dilaksanakan tahun ini melalui dana APBK setempat. Hal ini telah disepakati Pemko Subulussalam bersama kalangan DPRK.
Seperti pernah diberitakan, Pemerintah Kota Subulussalam berjanji segera membenahi gedung asrama mahasiswa di Kelurahan Titi Rejo Dua, Kecamatan Medan Amplas, Medan, Sumatera Utara. Asrama yang sudah ditinggal mahasiswa itu selama ini ditengarani sudah ‘dikuasai’ para preman dan pencandu narkoba. “Kami sudah mengecek langsung ke lokasi, memang benar kondisi bangunan sangat memprihatinkan. Kita akan segera mengambil tindakan untuk membenahi,” kata Asisten II Setdako Subulussalam Masri SP kepada Serambi, Minggu (12/2).(lid)