in

Alindya Ichy: Dulu Ditolak, Kini Dikejar

Berulang kali ditolak produser, tak membuat Alindya Ichy menyerah. Sampai akhirnya, talenta Alin -panggilan Alindya Ichy- menarik perhatian seorang produser. Awal tahun ini, album perdana Alin diedarkan publik.

DI album perdananya itu, Alin membawakan sejumlah lagu hits seperti  Cinto Taluko, Leno Hati Diseso Cinto dan Dimanjo Sayang. Belakangan, Alin sedang mempersiapkan album kedua yang bakal dirilis dalam waktu dekat. “Mudah-mudahan album kedua ini, nantinya bisa diterima pencinta musik Minang,” harapnya kepada Padang Ekspres, kemarin (29/9). Meski disibukkan dengan aktivitas sebagai mahasiswa di salah satu perguruan swasta di Kota Padang, namun Alin berupaya meluangkan waktunya guna mengisi undangan menyanyi di tiap akhir pekan.

Sejak album perdananya dirilis, menurut Alin, banyak produser yang sebelumnya menolak, kini mulai tertarik dengan talentanya. 
Bahkan, beberapa produser mengajaknya untuk bergabung.

Sebetulnya bukan perkara mudah bagi Alin memikat hati produser yang akhirnya berkenan mengorbitkan dia di album perdananya tersebut. Dia harus bersaing dengan empat penyanyi lain yang juga berpeluang diorbitkan. 

“Kami (lima penyanyi ikut audisi, red) diminta menyanyikan lagu Ratik Nantingga, Alin sangat bersyukur bisa dipilih untuk diorbitkan,” kata mahasiswa Unes Padang itu.

Alin merampung album perdananya dalam waktu empat bulan. Diakui Alin, talenta bermusiknya sudah muncul sejak dia kecil, dia sudah terbiasa mendengarkan musik Minang di rumahnya yang kerap diputar kedua orangtuanya.

Makanya, Alin sudah terbiasa tampil mengisi dan menghibur di pentas perkawinan sejak SD. Kemampuannya juga terasah, seiring kerapnya dia mengikuti festival. “Waktu sekolah sering ikut festival dan pernah meraih juara,” tutur anak dari pasangan Ridwan dan Mediawaty itu.

Sejak itulah, kemampuannya semakin terasah dan terlatih biar pun dia tidak pernah les vokal guna melatih kemampuan suaranya. Baginya kualitas suara dapat dilatih secara otodidak dan menjaga pola konsumsi makanan. 

Bagi Alin, kehadirannya di blantika musik Minang guna bisa menjadi memberi warna. Dia mengaku tidak pernah memandang penyanyi lainnya sebagai persaingan, karena sebagai penyanyi ia tetap berpijak kepada kemampuan sendiri. “Kita tidak bisa memaksakan kemampuan dan kehendak kita kepada orang lain, begitu juga sebaliknya,” sebutnya.

Alin terus ingin mengasah kemampuannya. Dia berharap bisa terus berkiprah dan diterima masyarakat luas. “Alin bersyukur saat ini sudah mulai banyak tawaran,” paparnya.

Diakui Alin, sosok orangtuanya memberi andil penting demi kesuksesannya dalam bermusik. Buktinya, ayah Alin senantiasa menemani anak kesayangannya untuk tampil dan mengantarkan ke studio musik. “Mama dan papa sangat support Alin, kadang Alin diantarkan ke studio,” aku Alumni SMAN 7 Padang kelahiran Padang, 24 Januari 1997 itu. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by Julliana Elora

Penghuni Shelter Punya Rumah Setelah Delapan Tahun Pascagempa

Penyidikan Kasus E-KTP Terhambat, Hakim Anulir Status Tersangka Setya Novanto