Maju Pilkada Padang dari Perseorangan
Setelah mengumpulkan sekitar 56.583 ribu lembar fotokopi KTP warga di 11 kecamatan, Calon Wali Kota Padang dari jalur perseorangan Alkudri bersama pasangannya Syafril Basyir, mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Padang, tadi malam (29/11).
Berkas syarat dukungan minimal calon perseorangan itu dibawa mantan Ketua REI Sumbar Alkudri dan mantan Sekko Padang Syafril Basyir bersama timnya dengan tiga mobil. Berkas dukungan ditaruh di dalam sekitar 13 kotak. Berkas tersebut langsung diterima Ketua KPU Padang Muhammad Sawati.
Pasangan pengusaha dan birokrat itu, datang ke Kantor KPU bersama sejumlah tim sukses dan simpatisannya. ”Saya bersama Pak Syafril Basyir menyerahkan 56.583 lembar fotokopi KTP dukungan dari di 11 kecamatan di Kota Padang ke KPU. Dengan mengucapkan bismillah, kami optimistis bisa memenangkan Pilkada Kota Padang 2018 nanti,” ungkap Alkudri kepada Padang Ekspres, tadi malam.
Alkudri menyebutkan, fotokopi KTP dukungan itu diserahkan masyarakat ketika dirinya turun ke masyarakat. Selain itu, ada juga warga yang datang langsung ke posko pemenangan dan rumahnya, serta rumah Syafril Basyir.
”Inilah bukti kami berdua pak Syafril Basyir siap mengikuti dan memenangkan Pilkada Padang. Insya Allah masyarakat Padang mendukung kami untuk mengabdi membawa kota ini menjadi lebih baik. Pilkada di Bukittinggi beberapa waktu lalu membuktikan bahwa masyarakat kini mendambakan pemimpin yang independen dan fokus bekerja menyejahterakan rakyat,” ungkap bos Almara Group itu.
Alkudri mengaku akan melanjutkan perjuangan yang pernah dimulainya pada Pilkada 2013 lalu. Selain itu, dia mendapat dukungan dari kalangan tokoh masyarakat, alim ulama dan niniak mamak, serta tim relawan yang solid. ”Saya siap mengabdi untuk warga Padang,” ungkap Wasekjen Peremajaan Kota di DPP REI yang dikenal dekat dengan sejumlah pengusaha dan pejabat negara ini.
Sebelumnya, dia memiliki pengalaman melalui proses seleksi di partai politik untuk maju pilkada, tapi tak jadi diusung meski mendapatkan kans yang kuat. Tim relawannya kemudian melakukan persiapan mengumpul fotokopi KTP maju di jalur independen. Dia sudah turun ke masyarakat di 11 kecamatan di Kota Padang. Menemui masyarakat dan menyerap apa yang dibutuhkan perbaikan ke depan.
”Saya dan pak Syafril Basyir yang mantan Sekko telah mengetahui detail masalah yang dihadapi kota ini dan sudah memiliki sejumlah solusi untuk mengatasi ketika dipercaya memimpin Padang,” kata Alkudri yang memiliki basis massa di Pauh, Kuranji, Kototangah dan Bungus ini.
Sebagai orang yang dekat dengan para investor dan pengusaha, dia yakin bisa menggaet investor untuk berinvestasi di Padang. ”Saat ini Padang masih kering investor sementara potensi besar untuk dikembangkan. Investasi ini kan intinya kepercayaan dan jaringan yang kuat di pusat. Nah, kalau kita sudah punya komunikasi bagus, maka akan mudah untuk meraihnya. Jadi, kita membangun daerah tidak hanya menghabiskan APBD saja, lebih berpikir jauh,” jelasnya.
Ketua KPU Padang Muhammad Sawati mengatakan, pasangan Alkudri dan Syafril Basyir telah menyerahkan syarat dukungan minimal calon perseorangan. KPU menetapkan persyaratan 41.116 lembar fotokopi KTP. Angka ini 7,5 persen dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilihan Gubernur Sumbar 2015 lalu sebanyak 548.213 orang.
”Walaupun KTP yang dikumpulkan sudah memenuhi jumlah yang ditentukan yakni 41.116 lembar, namun jika misalnya hanya terdapat di dua kecamatan saja atau di bawah enam kecamatan, maka berkas dukungan itu akan kita kembalikan untuk diperbaiki,” jelasnya.
Setelah KPU menerima jumlah dukungan minimal serta daerah sebaran dukungan pasangan calon perseorangan, maka berkas dukungan itu akan diverifikasi. Verifikasi faktual dengan metode sensus yang dilakukan KPU dibantu Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) dengan menemui langsung setiap pendukung calon yang menyerahkan KTP-nya pada 12 sampai 25 Desember 2017.
”Jika nanti ada paslon perseorangan yang menyerahkan dukungan misalnya sebanyak 60.000 lembar KTP, maka petugas kita akan mendatangi satu per satu dari 60.000 orang tersebut, apa benar dia memberikan dukungan atau tidak. Jika tidak maka akan kita coret,” katanya. (*)
LOGIN untuk mengomentari.