“Nyaris tidak ada kericuhan yang dapat menghentikan proses tahapan pilkada yang sedang berlangsung ketika pilkada di Aceh . Ini membuktikan bahwa prediksi pemerintah pusat kurang tepat terkait pilkada Aceh yang akan berlansung ricuh,” ujar Ifdhal Kasim, mantan ketua Komnas HAM.
Prediksi kegundahan Pemerintah Pusat terhadap Pilkada serentak di Aceh ini terungkap dalam diskusi haba pilkada Aceh 2017 dengan tema Membaca Arah Bandul Politik Pasca Pilkada Rekonsiliatif di Aceh . Selasa , (28/2/2017) bertempat di Media Center KIP Aceh.
Sementara Mawardi Ismail pakar hukum senior Unsyiah mengatakan kondisi politik Aceh kedepan dapat berjalan dengan stabil apabila aktor-aktor politik yang ada di Aceh dewasa dalam menyikapi hasil pilkada 2017.
“Tensi politik yang ada di Aceh dapat berjalan dengan baik dan stabil apabila aktor-aktor politik yang ada di Aceh menyikapi hasil pilkada dengan dewasa, hal ini dapat terlihat dari pertemuan makan bersama dua kandidat terkuat beberapa hari yang lalu,” ujarnya.
Mawardi Ismail juga menjelaskan bahwa pada Pilkada 2017 persaingan antara kandidat pasangan calon independen dan partai politik tidak terlalu terlihat. Hal ini berbanding terbalik pada Pilkada 2012.
“Persaingan calon independen dan partai politik yang terjadi pada pilkada 2017 tidak terlalu sengit ketika pilkada 2012,dimana sempat terjadi penolakan kepada calon pasangan independen,” jelas mantan ketua HMI cabang Banda Aceh ini.
Redaksi:
Informasi pemasangan iklan
Hubungi:
Telp. (0651) 741 4556
Fax. (0651) 755 7304
SMS. 0819 739 00 730