Seiring dengan kemajuan pesat di bidang pendidikan, lembaga-lembaga bimbingan belajar kini semakin menjamur. Lembaga bimbingan belajar lahir sebagai jawaban atas kebutuhan anak-anak yang dituntut untuk belajar dengan kurikulum yang semakin rumit dan kriteria ketuntasan belajar yang semakin tinggi.
Tingginya nilai yang digunakan sebagai indikator untuk mengukur ketuntasan belajar tersebut sering kali menuntut anak untuk belajar lebih keras lagi. Tetapi bagaimana dengan anak dengan kemampuan belajar rendah? Karena tuntutan pekerjaan dan lain sebagainya yang menyebabkan orang tua tidak bisa memberikan pendampingan intensif kepada anak, biasanya orang tua akan langsung mendaftarkannya ke lembaga bimbingan belajar.
Bimbingan belajar bukan solusi yang tepat untuk mengatasi anak yang mengalami kesulitan belajar. Kebanyakkan bimbingan belajar mempromosikan tutor-tutor handal, motode-metode belajar cepat dan praktis dan tidak lupa menjanjikan anak Anda menjadi juara kelas, lulus dengan nilai sempurna dan menjamin masuk Perguruan Tinggi negeri. Tetapi solusi-solusi yang ditawarkan lembaga bimbingan belajar tidak belum merupakan solusi yang tepat.
Kenali dulu jenis kesulitan belajar anak.
Kesulitan belajar pada anak memiliki banyak penyebab. Ketika anak Anda mengeluhkan materi di sekolah sangat sulit, bukan berarti anak Anda bodoh atau jangan teburu-buru menyalahkan guru kelasnya yang tidak mampu menjelaskan dengan baik. Dalam beberapa kasus, anak yang mengami kesulitan belajar ternyata menyandang Learning Disability (LD). Learning Disability (LD) atau kesulitan belajar pada anak adalah gangguan belajar pada anak yang disebabkan oleh gangguan neurologis.
Gejala anak mengalami Learning Disability
Gejala-gejalanya yaitu kesulitan membaca, menulis, mengeja dan berhitung, anak tidak mau belajar atau menghindari belajar, sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya. Dalam kasus lain, ada pula anak yang memiliki ketahanan belajar rendah, sehingga tidak mampu untuk melakukan kegiatan belajar secara akademis dalam durasi tertentu. Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar, dan dapat bersifat psikologis, sosiologis, maupun fisiologis, sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya.
Baca Juga: Mengapa Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia? Ini Penjelasannya….
Bagaimana menangani anak yang mengalami kesulitan belajar?
Sebagaimana kita tahu bahwa pendidikan adalah hal terpenting bagi anak, maka kita tidak dapat mencoba metode ‘Trial and Error’ dalam menangani kasus kesulitan belajar. Memberikan banyak les atau tambahan bimbingan belajar di luar jam sekolah, jika metodenya tidak tepat hanya akan memperburuk kondisi psikologis anak.
Sebaiknya bawa anak ke pusat tumbuh kembang anak, psikolog atau dokter anak, sehingga dapat diketahui apa penyebab pasti kesulitan belajar anak dan dapat di ketahui metode belajar yang sesuai. Saat ini juga sudah banyak rintisan sekolah-sekolah inklusi yang dapat menjadi solusi bagi anak berkesulitan belajar untuk dapat memenuhi kebutuhan belajarnya. Jadi, alangkah baiknya untuk tidak tergesa-gesa memasukkan anak untuk les privat maupun lembaga bimbingan belajar.