in

Ancaman Krisis Pangan! Pertanian Kurang Dilirik Kaum Milenial

ANTUSIAS: Salah satu peserta saat mengikuti Kompetisi AITeC atau Agricultural Innovation Technology Competition di Politeknik Pertanian Negeri (Politani) Payakumbuh, Senin (4/7).(IST)

Ancaman krisis pangan dunia sudah di depan mata. Namun kaum milenial di Indonesia masih belum banyak yang melirik sektor pertanian. Padahal, pertanian merupakan tulang punggung ketahanan pangan.

Kondisi ini menjadi kajian serius Badan Koordinasi Kemahasiswaan (Bakorma) Politeknik se-Indonesia. Badan yang beranggotakan 43 Politeknik Negeri di tanah air itu secara menggelar kompetisi teknologi pertanian.

Kompetisi yang disebut sebagai AITeC atau Agricultural Innovation Technology Competition itu, dimaksudkan untuk menggenjot minat millenial ke sektor pertanian.

“Terus terang, pertanian kurang dilirik kaum milenial. Kami berharap, dengan adanya AITec, muncul ahli-ahli agriculture yang baru. Muncul petani milenial. Atau orang-orang yang basisnya pertanian, tapi menyukai kemajuan bidang teknologi,” kata Wakil Ketua Bakorma Politeknik se-Indonesia, Wahyu Kurnia Dewanto, saat membuka AITeC-IV di Politeknik Pertanian Negeri (Politani) Payakumbuh, Senin (4/7).

Wahyu berharap, penyelenggaraan AITec oleh Bakorma Politeknik se-Indonesia, bisa menjadi isu nasional karena terkait dengan petani milenial, teknologi pertanian, dan ketahanan pangan.

“Kalau nawacita Pak Presiden berharap ada ketahanan pangan. Kami berharap muncul ke sana. Muncul teknologi pangan,” kata dosen Politeknik Negeri Jember ini.

Wahyu menyebut, semua cabang yang dilombakan dalam ajang AITeC, terutama AITeC-IV di Politani Payakumbuh, kawasan Tanjungpati, Harau, Kabupaten Limapuluh Kota, mengarah kepada inovasi agriculture.

“Misalnya, ada lomba desain alat mesin pertanian, kita berharap kawan-kawan politeknik yang lain, di luar pertanian, bisa berkontribusi. Tapi semangatnya, tetap inovasi bidang pertanian. Kalaupun menggunakan komputer atau autocad, tapi produknya tetap berbasis pertanian,” ujarnya.

Di sisi lain, Ketua Panitia Pelaksana AITec-IV tahun 2022 di Politani Payakumbuh, dr Ulva Mukhtar MSi, menyebut, kompetisi teknologi pertanian in diikuti oleh 425 mahasiswa. Mereka berasal dari 22 kampus seluruh Indonesia yang terdiri dari Politeknik, Sekolah Vokasi, dan Akademi Komunitas (AKN).

“Dalam AITec-IV tahun 2022 ini, ada 11 cabang perlombaan yang digelar. Yaitu, teknik okulasi tanaman, teknik proses fillet ikan, teknik proses karkas ayam, desain alat dan mesin (alsin) pertanian dengan Autocad, teknik pembuatan bakso ikan, teknik pengambilan sampel darah ayam, sortasi biji kopi, penyuluhan pertanian, handling ternak, dan survey pemetaan lahan,” kata dr Ulva Mukhtar.

Dia menyebut, dari sebelas cabang perlombaan tersebut, jumlah peserta yang mendaftar sebanyak 325 orang peserta utusan 20 Politeknik Negeri, 1 Sekolah Vokasi dan 1 Akademi Komunitas Negeri.

Sedangkan untuk Kompetisi Inovasi Teknologi Bidang Pertanian, diikuti oleh 100 mahasiswa yang tergabung dalam 29 kelompok/grup yang berasal dari 7 (tujuh) Perguruan Tinggi Vokasi. (frv)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Andre Rosiade Minta Kader Gerindra Sumbar Terus Bantu Masyarakat

Lantik Agung Hariyona, Ketum Hipmi Sumbar: Cari Teman yang Satu Visi