Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra Andre Rosiade mengapresiasi transformasi organisasi yang dilakukan holding dan subholding PT PLN (persero) dalam rangka memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan.
“Kami mengapresiasi serta mendukung penuh langkah transformasi organisasi yang telah dilakukan PLN. Dalam situasi tak mudah, PLN telah berhasil menerjemahkan arahan Presiden Joko Widodo yang diinisiasi kemudian oleh Kementerian BUMN,” kata Andre dalam keterangan resminya, Jumat (17/2/2023).
Andre mengatakan, PT PLN memerlukan transformasi agar bisa bergerak lebih lincah di tengah zaman yang cepat berubah. Dengan memanfaatkan perkembangan industri 4.0, PLN sejauh ini telah melakukan terobosan-terobosan termasuk transformasi digital. Sehingga membuat perusahan listrik pelat merah itu menjadi lebih efisien serta berkinerja lebih baik untuk melayani kepentingan rakyat di berbagai pelosok tanah air.
“Kita sangat mengapresiasi perbaikan yang dilakukan PLN selama ini. Kami di daerah pemilihan banyak merasakan perbaikan ini. Banyak pengaduan masyarakat mulai dari rumah yang komplek atau kampung yang tidak ada listrik itu bisa ditanggapi dengan cepat oleh PLN, itu saya apresiasi,” kata Andre.
Diakui Andre, semua langkah transformasi organisasi ini tentu tidak mudah. Upaya membuat unit-unit usaha PLN agar terkonsolidasi, fokus, dan lebih lincah, menjadi tantangan tersendiri. PLN sejauh ini telah mengambil strategi holding subholding yang diharapkan membuat BUMN kelistrikan kita lebih lincah.
Andre menjelaskan, subholding ini bukan untuk privatisasi tetapi agar lompatan PLN lebih cepat lagi. Dengan begitu PLN dapat lebih mudah untuk berinovasi dalam mengembangkan infrastruktur kelistrikan nasional hingga ke berbagai daerah 3T atau yang terdepan, terluar, dan terpencil.
“Seluruh upaya ini bukan perkara sederhana. Butuh pembiayaan yang besar dan karenanya strategi holding subholding ini diharapkan mampu menjawab kebutuhan listrik nasional yang andal, hijau, dan terjangkau. Hal ini yang membuat langkah holding subholding menjadi strategis. Beberapa Subholding berfokus pada kompetensinya. Mulai dari penyediaan energi primer, pembangkit, dan bisnis di luar kelistrikan. Sehingga akan membuat PLN lebih jelas arahnya ke depan,” kata Andre.
Lebuh lanjut kata Andre, sejauh ini PLN telah membuktikan bahwa strategi holding subholding membuat perusahaan semakin sehat. Hal ini terlihat hasilnya saat banyak perusahaan kesulitan saat pandemi Covid-19, justru PLN bisa mencatatkan kinerja terbaiknya sepanjang sejarah.
Dengan strategi holding subholding, PLN telah bertransformasi menjadi perusahaan energi berbasis teknologi dan semakin mendorong roda perekonomian nasional. Dengan ini PLN juga kian menyatukan seluruh penjuru negeri dan turut berperan mewujudkan mimpi Indonesia Maju.
“Mari kita dukung bersama upaya PLN menjadi lebih baik lagi bagi kepentingan bangsa. Bagi kepentingan masyarakat di daerah-daerah, termasuk dapil saya di Sumatera Barat yang ingin hidup lebih baik lagi dengan energi yang andal, hijau, dan terjangkau. Semoga langkah PLN lewat holding subholding menjawab kebutuhan pengembangan kelistrikan nasional kita. Dengan begitu, seluruh transformasi PLN saat ini juga bisa menjadi bagian dari transformasi nagari, transformasi negeri,” kata Andre. (*)