Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra Andre Rosiade mengapresiasi PT Kimia Farma melalui anak perusahaannya PT Kimia Farma Diagnostika dalam menyalurkan vaksin COVID-19 untuk masyarakat di daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (3T).
Dalam penyalurannya, diketahui Kimia Farma menggandeng TNI Angkatan Darat (AD). Andre menilai, terobosan persebaran penyuntikan vaksin yang dilakukan Kimia Farma bersama TNI AD tersebut merupakan langkah yang baik untuk mempercepat vaksinasi.
“Saya mengapresiasi langkah Kimia Farma melalui anak perusahaannya Kimia Farma Diagnostika yang menjadi garda terdepan membantu vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat Terdepan, Terluar, dan Tertinggal,” kata Andre dalam keterangan tertulis, Sabtu (26/11).
Hal itu ia sampaikan pada rapat dengar pendapat Komisi VI dengan Dirut PT Kimia Farma di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (24/11) lalu. Andre melanjutkan, Kimia Farma terbukti mampu menghadirkan diversifikasi layanan home care dengan menjemput bola kepada pelanggan di daerah-daerah terpencil yang belum terjangkau.
“Menurut data yang saya lihat, area yang dijangkau seperti Atambua, perbatasan Indonesia-Timor Leste yang tidak tersentuh, Kabupaten Seram Maluku, Jailolo Maluku Utara, Papua dan Papua Barat,” kata ketua harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) ini.
Meski begitu, Andre yang merupakan Ketua DPD Partai Gerindra Sumatera Barat ini memberikan catatan terkait kurangnya dukungan teknologi dalam program vaksinasi yang dilakukan Kimia Farma.
“Pelayanannya sangat baik, tapi belum didukung teknologi (aplikasi). Tolong nanti Bapak Bantu support aplikasinya agar mereka melek teknologi, sehingga cakupan lebih luas masyarakat yang belum divaksin bisa kita sentuh,” tandas Andre. (*)