Ermiati (54) tak bisa berbuat banyak, saat aliran PDAM ke rumahnya di Kompleks Alam Permai, Kelurahan Ampang, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, dicabut petugas. Jangankan untuk membayar tunggakan air, untuk makan sehari-hari saja dia kesulitan. Sejak berpisah dengan suami, Ermiati hanya menjadi buruh cuci di rumah-rumah sekitar kompleksnya.
“Saya tidak tahu mau bagaimana lagi, entah dengan apa dibayar tunggakan air PDAM. Karena sudah dicabut, kalau pasang baru, uangnya besar juga, sejutaan lebih. Biarkan sajalah, yang penting saya dan cucu-cucu bisa makan,” kata Ermiati yang rumahnya terbuat dari kayu dan dinding kiri dan kanannya ‘menumpang” ke dinding beton rumah-rumah di sebelahnya.
Memang agak aneh rumah Emiati ini. Kompleksnya juga bukan sembarangan, rata-rata orang kalangan menengah ke atas. Terletak di dekat Rumah Sakit Ibnu Sina, Gunung Pangilun. Satu-satunya rumah kayu reot di lingkungan itu ya rumah janda yang harus menghidupi dua orang cucunya itu. Rumah tua itu adalah peninggalan almarhum ibunya, dan sudah beberapa kali dijanjikan pemerintah daerah untuk dibedah, tapi belum kunjung terlaksana.
“Memang, ini rumah saya dari warisan ibu. Ada sertifikatnya dan kami tak mampu merehabnya. Dulu saya berjualan di sini, ada jugalah pemasukan. Tapi, modal tak ada lagi, jadi terpaksa hanya mencuci,” kata Ermiati saat didatangi Wakil Bendahara DPD Partai Gerindra Sumbar Hendra Afnezola, Kamis (18/8/2022) yang diminta Ketua DPD Gerindra Sumbar Andre Rosiade untuk mengantarkan bantuan.
Awalnya, Ermiati menghubungi Andre Rosiade untuk membantu membayarkan tunggakan PDAM dan pemasangan kembali meteran airnya. Karena dia saat ini hanya bergantung kepada air hujan yang ditampung untuk keperluan sehari-hari. “Sumur ada, tapi airnya sangat kotor dan berbau. Tak bisa dipakai, jadi terpaksa tunggu air hujan saja,” kata Ermiati didampingi kemenakannya, Ronal (35).
Ronal inilah yang awalnya memberikan informasi terkait banyaknya bantuan Andre Rosiade untuk masyarakat Sumbar. “Saya coba hubungi, Alhamdulillah direspon. Hari ini meteran air sudah kembali dipasang PDAM dan mengalir lagi. Saya juga dibantu modal untuk berjualan kembali,” kata Ermiati yang menyebut, akan kembali berjualan kelontong dan minuman seperti kopi dan teh untuk warga dan para tukang yang bekerja di sekitar kompleks itu.
Ermiati berterima kasih kepada Andre Rosiade yang telah membantu kembali dipasangkannya meteran PDAM dan tambahan modal. “Saya sangat berterima kasih kepada pak Andre Rosiade dan tim. Alhamdulillah, semoga berkah untuk pak Andre dan seluruh kader partai Gerindra. Semoga sehat dan sukses selalu untuk yang terlibat membantu. Terima kasih kasih banyak,” katanya yang sangat haru mendapat bantuan ini.
Dihubungi terpisah, Andre Rosiade merasa prihatin dengan informasi yang diterimanya beberapa waktu belakangan itu. Dia meminta tim untuk memastikan pemasangan kembali meteran PDAM, agar bisa dimanfaatkan oleh Ermiati dan keluarganya. Dia juga berjanji akan menambah modal untuk Ermiati kembali berjualan seperti biasa.
“Semoga dengan kembali terpasangnya PDAM, bisa membantu keluarga ibu Ermiati bisa mendapatkan air bersih. Karena air bersih adalah hak dasar bagi masyarakat. Terima kasih juga kepada PDAM Padang yang memberikan ‘diskon’ pemasangan kembali. Dan ada tambahan sedikit modal dari kami, bisa digunakan berjualan kecil-kecilan. Karena ini adalah peran wakil rakyat dari Partai Gerindra sesuai arahan pak Prabowo Subianto,” kata anggota Komisi VI DPR RI itu. (*)