in

Andre Rosiade Ringankan Beban Nelayan Air Tawar Barat

Pandemi virus corona atau covid-19 ternyata juga sampai ke lautan lepas. Tak heran, nelayan yang menggantungkan hidup dari hasil tangkapan juga terdampak cukup telak.

Bukan karena ikan “mogok” ditangkap, tapi pasar ikan yang lesu, seperti tak berpembeli. Akibatnya, nelayan pun sulit untuk memenuhi kehidupan sehari-hari.

Seperti nelayan tangkap dan pancing di Patenggangan, Air Tawar Barat, Padang Utara, Syafrizal (43). Sejak tiga bulan terakhir, dia begitu kesulitan, padahal sudah punya kapal baru, bantuan dari wakil rakyat di DPRD Padang. Sayang, hasil melaut tak selalu baik, kadang ada, kadang tidak ada yang dibawa pulang sama sekali.

“Pagi-pagi saya dan seorang teman semangat melaut, apalagi sejak ada kapal bantuan ini. Namun, hasil laut sekarang menurun, karena cuaca sering tak bersahabat. Selain itu, menjual ikan juga susah, harganya rendah sekali,” kata Syafrizal didampingi istri Elfia (41) dan dua orang anak mereka di rumah semi permanen persis di pinggir pantai di belakang Kampus UNP itu.

Di rumah Jalan Patenggangan, RT 05 RW 03 Air Tawar Barat itu, empat beranak itu bertahan hidup, meski kadang ombak tinggi membuat mereka cemas juga. Mereka membangun rumah sederhana di tanah yang kabarnya sudah dibebaskan oleh pemerintah untuk pembangunan jalan.

“Kami nelayan, jadi harus berani tinggal di tepi pantai. Kalau angin badai sebenarnya tak terlalu terasa, tapi ombak besar bisa saja sampai ke rumah,” kata Syafrizal yang rumahnya sudah ditandai Pemprov Sumbar sebagai daerah yang akan ‘digusur’ untuk pembangunan jalan Pantai Padang ke Bandara Minangkabau (BIM).

Untuk membantu kehidupan mereka yang tak mungkin hanya bergantung pada nasil tangkapan, Elfia juga bekerja di beberapa rumah tetangga sebagai tukang cuci, setrika, atau bersih-bersih.

“Itu buat tambahan, anak-anak masih sekolah. Kadang hasil laut tak ada, jadi saya tetap kerja bantu-bantu di rumah orang,” kata Elfia yang asli Balingka, Agam ini.

Mendengar kehidupan keluarga Elfia itu, salah satu “majikannya” mengontak tim Andre Rosiade (AR) Center, Nurhaida. Pasalnya, para nelayan di sekitar Patenggangan itu memang sedang susah dan mengharapkan bantuan.

“Saya dikontak oleh orang di tempat Elfia bekerja. Kami diskusikan di tim dan sampaikan ke Pak Andre Rosiade, lalu dibantu,” kata Nurhaida yang mengantarkan langsung bantuan ke lokasi.

Nurhaida menyebutkan, para nelayan kecil memang langsung terdampak saat pandemi corona melanda. Pasalnya, harga ikan jauh menurun dan pembeli juga berkurang.

“Kami banyak juga mendapatkan laporan dari nelayan-nelayan lain. Namun, perlahan-lahan kami data dan berikan bantuan,” kata Nurhaida yang datang bersama pengurus DPD Gerindra Sumbar Alwis Ilyas dan relawan Rina Shintya.

Syafrizal dan Elfia berterima kasih atas perhatian Anggota DPR RI Andre Rosiade dan mengirimkan bantuan kepada mereka. Bagi mereka, hal ini sangat bermanfaat dan akan selalu dikenang sebagai orang yang datang membantu di saat susah. Dia mendoakan, Andre Rosiade bisa berbuat terus untuk masyarakat.

“Terima kasih pak Andre, bantuan beras dan uang tunai ini sudah kami terima. Kami sekeluarga sangat terbantu, karena memang sedang membutuhkan, di saat pandemi corona ini,” kata Elfia yang mengaku mengenal Andre Rosiade dari televisi.

Dihubungi terpisah, Andre Rosiade mengatakan akan mempertahankan penyaluran bantuan untuk masyarakat membutuhkan. “Kami dengar masih banyak yang belum mendapatkan BLT pemerintah. Semoga bantuan kecil kami ini bisa membantu. Seperti amanah Ketua Gerindra Prabowo Subianto, kader Gerindra harus terus membantu rakyat,” kata Ketua Harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) ini. (r)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Anak Harimau di Lubuk Alung Masuk Perangkap BKSDA

FKAN Pauh IX Gali Potensi dan Lestarikan Kearifan Lokal