in

Anggaran Minim, Zuhrizul: Minta Kemenkes-Kemenpar Bantu Amenitas Wisatawan di Mentawai

PADEK.CO-Berselancar adalah olahraga minat khusus yang berisiko tinggi dan berbiaya mahal. Tidak semua orang bisa menikmatinya. Apalagi jika surfing di ombak Mentawai yang dikenal sangat menantang dan salah satu terbaik di dunia.

Untuk itu, Tokoh Pariwisata Sumbar M Zuhrizul mendorong agar pemerintah daerah bersama para pelaku pariwisata seperti pegiat wisata dan pemilik resort di Mentawai untuk duduk bersama agar wisatawan berkunjung merasa nyaman beraktivitas.

“Bicarakan secara bersama akan dibawa ke mana wisata surfing di Mentawai yang mendunia ini. Harus dipikirkan dari sekarang amenitas yang ideal, salah satunya untuk mengatasi keadaan darurat. Ini sangat penting mengingat wisatawan ke Mentawai itu dari berbagai negara di dunia. Tentu berkaitan nama baik bangsa kita dan kemanusiaan,” jelas Zuhrizul.

Hal itu disampaikan M Zuhrizul menyikapi seringnya terjadi kecelakaan surfing di Mentawai. Terbaru, tewasnya seorang surfer profesional asal Hawaii Amerika Serikat, Jeffry Mikala Joane (Mikala Jones), Minggu (10/7/2023) lalu, diduga karena terkena karang saat berselancar.

Dijelaskan Zuhrizul bahwa pendapatan asli daerah (PAD) yang diperoleh Pemkab Mentawai dari sektor wisata surfing belum signifikan kalau ingin membangun infrastruktur, seperti rumah sakit representatif yang dekat dan mudah diakses dari spot surfing.

Mengatasi itu, Zuhrizul yang dikenal concern memperhatikan pariwisata Mentawai ini, berharap pemkab mengkaji ulang kontribusi para surfer atau peselancar.

Itu dilakukan agar pemkab mampu membangun berbagai fasilitas yang dibutuhkan, seperti rumah sakit, body guard berbayar dan safety equipment lainnya untuk keselamatan dan kenyamanan para peminat wisata ekstrem tersebut. Fasilitas itu harus ada dekat dan mudah dijangkau dari spot surfing.

“Jika anggaran Mentawai sebagai daerah 3T masih belum mampu, tentu saja perlu koordinasi serta usulkan ke Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pariwisata (Kemenkes dan Kemenpar) untuk bantu pembangunan fasilitas kesehatan dan lainnya bagi wisatawan, yang mudah dijangkau dari spot surfing dan meningkatkan fasilitas RSUD telah ada. Sehingga ketika terjadi insiden, tidak perlu lagi dibawa jauh ke Padang yang butuh waktu lama,” jelas Zuhrizul.

Apabila amenitas untuk wisata bahari sudah memenuhi standar layanan wisatawan asing, Zuhrizul yakin, kunjungan ke Mentawai bakal semakin ramai. “Dampaknya tentu perekonomian masyarakat, pendapatan pelaku wisata dan PAD juga meningkat,” tambah Zuhrizul yang juga Ketua Umum DPW Indonesia Adventure Travel dan Trade Association (IATTA) Sumbar.

Di sisi lain, Zuhrizul juga berharap Bandara Rokot agar cepat beroperasi melayani arus wisatawan dalam dan luar negeri yang berkunjung. Seperti yang direncanakan sejak masa Menteri Pariwisata Arif Yahya dulu. Wisatawan dari Jakarta dan Bali bisa terbang langsung ke Mentawai tanpa transit di BIM.

“Layanan penerbangannya diharapkan juga tidak hanya untuk penumpang atau wisatawan dari BIM, namun juga dari Bali yang banyak dikunjungi para surfer mancanegara. Begitu juga untuk akses perantau Sumbar yang ingin pulang kampung tanpa harus transit di Jakarta,” ungkap Zuhrizul.(esg/arf)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Arsjad Rasjid Kukuhkan Pengurus Kadin Sumbar dan Beri Kuliah Umum di Unand

Peselancar Fotogenik Hawaii Tewas Terbentur Karang saat Surfing di Mentawai