in

Angka Covid-19 di Sumsel Melonjak, SMB IV: Harus Didorong Percepatan PSBB Ke Pusat

BP/DUDY OSKANDAR
Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Djayo Wikramo RM Fauwaz Diraja SH MKn

Palembang, BP

Angka kasus Covid-19 di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) atau Virus Corona melonjak tajam. Berdasarkan data yang dikeluarkan situs resmi Covid-19 nasional di wilayah Sumsel per Sabtu (9/5/), ada penambahan kasus sebanyak 51.

Ditambah dengan data terakhir pada Jumat (8/5), maka kasus Covid-19 di Sumsel kini sudah mencapai 278 kasus.
Untuk di Pulau Sumatera, angka tersebut terbanyak kedua, dibawah provinsi Sumatera Barat yang kini berjumlah 286 kasus Covid-19.

Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Djayo Wikramo RM Fauwaz Diraja SH MKn mengaku prihatin dengan kondisi tersebut.

“ Memang harus didorong percepatan PSBB, mereka (pemerintah daerah) harus menghubungi ke pusat, karena kalau tidak di dorong dari pusat PSBB ini semakin lambat semakin banyak korban, apalagi kita tahu ini mau Idul Fitri sebentar lagi,” katanya, Sabtu (9/5)

Menurutnya, dengan pergerakan masyarakat ketika Idul Fitri nanti maka kondisinya akan menjadi lebih liar lagi, karena belum ada Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) karena masyarakat banyak melakukan silaturahmi walaupun tidak melakukan open house namun permasalahannya akan semakin besar.

“Makanya kita jadi dilema, secara satu sisi, kita ingin bersilaturahmi di lebaran ini tapi disatu sisi peningkatan kasus Covid-19 yang terus meningkat ini karena masyarakat kurang pengetahuan , kalau ini adalah pandemi yang harus segera diputus, mereka kadang-kadang yang sakitpun enggak melapor, enggak cerita pada teman-temannya , bahkan ketika ada suatu kasus ketika pak RT dikasih tahu ada warganya terkena Covid-19 dan ketika ditemui orang itu tapi marah-marah, ketua RT itu juga bilang kenapa yang bersangkutan tidak cerita, karena sebenarnya yang penting adalah cerita orang itu tentang Covid-19 supaya tidak menambah jumlah korban, ini karena masyarakat merasa malu,” katanya pria yang sehari-hari berprofesi sebagai Notaris/PPAT Sumsel ini.

Malahan menurut SMB IV, , masyarakat hingga kini masih ada yang menilai Covid-19 ini adalah aib sehingga menjadi masalah, padahal Covid-19 adalah pandemi yang harus segera di putus mata rantainya.

“ Jangan merasa malu, bukannya ini aib, kejelekan tapi nasib sudah kena , harus kita putus, kita jangan sampai menyebarkannya,” katanya.

Karena itu menurutnya, untuk memutus pandemi Covid-19 ini selain melakukan PSBB, perketat perbatasan , melakukan rapid test, masyarakat juga diberikan lebih giat lagi tentang pemahamam pandemi Covid-19 ini, karena banyak masyarakat belum paham soal pandemi Covid-19 ini.

Paling penting menurut SMB IV,  keseriusan pemerintah daerah dalam memutus pandemi Covid-19 ini.

“ Saya lihat pemerintah , apakah pemerintah memang berniat karena usulan PSBB itu sudah ditandatangani dan sudah di kirimkan ke pusat, tapi kalau memang benar-benar lebih berniat segera di push lagi dari pusat biar lebih cepat, cuma mereka (pemerintah daerah) mungkin dilema antara mau lebaran sama masalah PSBB , itu mungkin mereka berpikir disitu,” katanya.#osk

What do you think?

Written by Julliana Elora

Belasan titik longsor di OKU Selatan akibat hujan deras

OKU Timur Dihantam Banjir Bandang