in

Angkat Isu Toleransi dan Demokrasi

Obama Cari Es Cendol dan Es Kelapa Muda

Mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama mencuri perhatian seluruh peserta Kongres ke-4 Diaspora Indonesia di The Kasablanka, kemarin (1/7). Baru saja nama Obama dipanggil naik panggung, tepukan riuh langsung langsung membahana. Tepukan semakin riuh saat Obama memulai pidatonya yang mengambil tema toleransi dan demokrasi.

Obama mengatakan, saat ini, isu toleransi dan demokrasi sedang hangat jadi pembicaraan. Baik di Indonesia, maupun di dunia. Diskriminasi berdasarkan etnis dan agama, serta perlakuan tidak adil bagi kaum minoritas dinilai Obama sebagai hal yang seharusnya tidak terjadi. Penyalahgunaan teknologi disebutnya sebagai salah satu pemicu munculnya aksi-aksi diskriminatif.

Informasi instan yang belum diketahui kebenarannya menyebar dengan massif melalui internet. Dan sayangnya, informasi tersebut tidak jarang ditelan bulat-bulat oleh para penggunanya. “Informasi instan yang menyebarkan berita buruk membuat orang khawatir sehingga mencari keamanan di tempat yang salah,” tutur ayah dua putri itu.

Sebelum munculnya teknologi yang malah disalahgunakan, Obama melihat sendiri bagaimana toleransi itu bisa tumbuh dengan baik. Adalah sang ayah tiri Lolo Soetoro yang menjadi panutan Obama bertoleransi. “Ayah tiri saya, dia Muslim, tapi dia menghormati orang Hindu, Budha, Kristen,” ungkap Obama yang disambut tepukan meriah para peserta kongres.

Perjalanan liburan Obama sepekan terakhir pun membuat Obama menyadari Indonesia adalah negara besar yang punya toleransi tinggi. “Candi Borobudur yang merupakan candi Budha berdiri kokoh di tengah negara Muslim. Candi Prambanan yang merupakan candi Hindu, dilindungi negara Muslim. Wayang kulit dan kisah Ramayana ada di negara Muslim. Gereja dan masjid yang bersebelahan,” kata Obama yang tampil segar dalam balutan kemeja putih dan setelan jas abu-abu.

Dia juga meminta anak muda Indonesia dan dunia untuk terus mempromosikan toleransi. Karena dengan toleransi, peperangan dan kehancuran di masyarakat bisa dihindari. Dia juga menegaskan semua orang, pemeluk agama apapun, tidak perlu khawatir dengan agama dan kepercayaan yang dipeluk orang lain. “Kita harus menghargai satu sama lain,” ucapnya.

Selain toleransi, Obama juga mengangkat isu perdamaian. Menurutnya, untuk urusan perdamaian, menciptakan perdamaian lebih penting ketimbang berperang yang megutamakan kekerasan. Berbagai konflik di dunia, akan jauh lebih baik jika diselesaikan melalui diplomasi demi terciptanya perdamaian.

Dia juga mengingatkan Indonesia dan negara-negara lainnya untuk memberantas korupsi. Menurutnya, korupsi adalah masalah utama kehancuran sebuah negara. Pemerintah yang efektif dalam bekerja dan membuat kebijakan menjadi modal utama majunya sebuah negara. 

Obama mengatakan, apabila pemerintah tidak korup, patuh pada hukum, adil, dan tidak membeda-bedakan dalam ekonomi berbasis masyarakat, maka pemerintah bisa merangkul semua kalangan. Termasuk perempuan, orang muda, hingga orang miskin untuk mengontrol semua kebijakan secara teratur.

“Ekonomi Argentina terpuruk beberapa tahun belakangan. Penyebabnya adalah karena keteledoran pemerintah dalam membuat kebijakan,” ungkapnya.
Berburu Es Cendol dan Kelapa Muda

Menyampaikan pidato di The Kasablanka membawa Obama kembali ke masa kecilnya. Obama masih ingat betul, lingkungan tempat tinggalnya dulu di Jakarta, Menteng Dalem, berada persis di seberang The Kasablanka.

“Saya ingat, ini tidak jauh dari tempat tinggal saya dulu. Menteng Dalem. Tempat di mana saya suka bermain di jalanan kampung bersama teman-teman,” ungkap Obama.

Obama masih ingat betul pengalamannya tinggal di kawasan tersebut. Bermain tanpa alas kaki di jalanan, mengalami banjir saat hujan lebat mengguyur Jakarta, membersihkan rumah setelah banjir, hingga mencari ayam yang lari entah ke mana karena kebanjiran. Semua kenangan itu diingatnya dengan baik.

“Saya sungguh merasa terhormat (bisa berada di sini). Indonesia bagian dari diri saya,” katanya lantang.

Kenangan masa lalunya itu lalu memunculkan keinginan untuk menikmati hidangan tradisional yang megingatkannya pada masa lalunya. Obama berencana berburu kuliner lagi di hari-hari akhir liburannya ke Indonesia.

Dia mengatakan, selama berlibur, dia sudah mencicipi berbagai jenis makanan tradisional Indonesia. mulai dari sate, bakso, tempe, hingga nasi goreng sudah dilahapnya.

“Saya makan banyak sekali selama liburan ini. Setiap bertemu orang pasti ditawari makanan. Pak, sate. Pak, bakso, pak, tempe. Pak, nasi goreng,” kata Obama, lalu tertawa.

Beragam kuliner nusantara itu ternyata belum mampu memuaskan Obama. Obama mengatakan, masih ada dua hidangan lagi yang ingin dan harus dia coba. “Es cendol dan es kelapa muda. Saya akan cari. Saya masih punya waktu sebelum pulang nanti,” ucapnya. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by virgo

Delapan Toko Ludes Terbakar

QS: Al Baqarah ayat 16