Program Kartu Prakerja yang diluncurkan pemerintahan Presiden Joko Widodo sejak 24 Februari 2019 di Sentul International Convention Center, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, telah melahirkan ribuan alumni yang merasakan langsung manfaatnya. Tiga tahun kemudian, tepatnya Jumat, 17 Juni 2022, di tempat yang sama, ribuan alumni dari Sabang sampai Merauke berkumpul dalam sebuah silaturahmi akbar.
Salah satu alumni sukses tersebut adalah Annisa Kusuma Wardani, seorang anak muda asal Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang berkiprah sebagai pengusaha UMKM dan kini menjadi seorang Aparatur Sipil Negara (ASN). Keterbatasannya sebagai seorang difabel tidak menyurutkan semangatnya untuk terus berkarya dan mengikuti berbagai pelatihan.
“Saya mengikuti Kartu Prakerja gelombang ke-4, saya sehari-hari baru 3 bulan ini jadi ASN tapi waktu ikut prakerja belum jadi ASN. Saya dulu dapat informasinya dari sosial media Instagram, kemudian saya mencoba untuk mendaftar untuk dapat modal bantuan tambahan dan pelatihan dari Kartu Prakerja,” ujarnya sebagaimana dituturkan pendampingnya.
Annisa kemudian mengikuti sejumlah pelatihan untuk meningkatkan kemampuannya dalam berbisnis secara daring. Setidaknya empat pelatihan ia ikuti, antara lain pelatihan editing foto, pelatihan promosi penjualan, pelatihan make-up, hingga manajemen penjualan.
“Saya paling senang pelatihan editing foto untuk jualan online dan manajemen jualan online,” ungkapnya.
Berbekal ilmu dan pengetahuan baru tersebut, Annisa pun berusaha untuk mempraktekkan langsung dalam usahanya. Annisa berjualan macam-macam, mulai dari mukena, jilbab, baju muslim, tas, produk kerajinan pribadi, hingga pesanan bordir. Ia pun mengaku merasakan manfaat ilmu sekaligus insentif dari Kartu Prakerja.
“Manfaatnya sangat terasa dan saya mendapatkan manfaat yang banyak, pertama ada insentif dan modal tambahan untuk memulai usaha untuk jualan online,” imbuhnya.
Selama mengikuti pelatihan, Annisa yang memiliki keterbatasan bicara dan pendengaran, mengaku terkendala kurangnya akses subtitle dalam video pelatihan. Ia pun berharap agar program Kartu Prakerja bisa diakses lebih luas oleh kaum difabel karena manfaatnya yang sangat besar.
“Saya berharap program Kartu Prakerja bisa diakses lebih luas oleh teman-teman difabel dan mungkin fasilitas atau aksesibilitasnya bisa lebih ditingkatkan sehingga kenyamanan teman-teman dalam mengikuti pelatihan lebih baik dan bisa berkembang lebih baik,” tuturnya.
Kini, Annisa telah bekerja sebagai seorang ASN di bidang arsip dan perpustakaan. Meskipun demikian, usaha daring pun terus berjalan dengan dibantu oleh suaminya. Ia pun mengungkapkan terima kasih atas kehadiran Kartu Prakerja.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sangat banyak kepada pemerintah memberikan saya kesempatan mengikuti program Kartu Prakerja dan bisa bermanfaat untuk hidup saya sehari-hari,” tandasnya.