in ,

ANTARA Doeloe : Bung Karno akan berobat ke Wina

Djakarta 16 Oktober 1963 (Antara) – Presiden Sukarno pada Kamis 19/10 depan ini akan berangkat ke-Wina chusus untuk berobat atas nasehat para dokter.
Presiden sudah sedjak beberapa waktu menderita penjakit kentjing batu dan para dokter ahli memandang perlu Presiden pergi keluar negeri selekas mungkin untuk keperluan diagnostik dan therapi.
Menteri/Sekretaris Negara Mr Mohammad Ichsan hari ini mengeluarkan keterangan sebagai berikut :
Paduka Jang Mulia Presiden sedjak beberapa waktu menderita penjakit kentjing batu dan karena itu maka dipandang perlu untuk bepergian keluar negeri selekas mungkin untuk keperluan diagnostik dan therapi.
Pada tanggal 9 Djanuari 1959 oleh team dokter-dokter jang terdiri dari Prof. Dr Asikin (internist), Prof. De M. Soekarjo (Chirurg), Prof. Dr Oetama (uroloog), Prof.Dr.Siwabessy (radioloog), Dr Moch. Kelan (anaesthesioloog), Dr Santoso (assitent Prof. Dr Oetama), Prof. Dr. Ouw Eng Liang dan Dr Soeharto (dokter-pribadi P.J.M. Presiden), berdasarkan peperiksaan-peperiksaan chusus jang diadakan sedjak tanggal 19 Nopember 1958 sampai dengan tanggal 7 Djanuari 1959, dikemukakan usul agar supaja bepergian keluar negeri chusus untuk keperluan diagnostik jg lebih mendalam dan therapi dari penjakit kentjing batu jang diderita oleh Paduka Jang Mulia Presiden.
Dalam periode, mulai tanggal 7 Djanuari 1959 sampai achir Djuni 1961, Paduka Jang Mulia Presiden sudah mengentjingkan sembilan buah batu; sedjak Paduka Jang Mulia Presiden kembali dari luar negeri pada tanggal 2 Djuli 1961 hingga sekarang, Paduka Jang Mulia Presiden terus-menerus menderita rasa njeri dan ternjata dalam pemeriksaan-pemeriksaan terachir pada 3 Oktober 1961, Paduka Jang Mulia Presiden masih djuga mengandung beberapa batu dalam perkentjingan.
Meskipun sedjak tanggal 9 Djanuari 1959 sehingga tanggal 21 September 1961 Paduka Jang Mulia sudah lima kali mengadakan kundjungan kedutaan dn perdjuangan diberbagai negara, namun beliau tidak mempunjai kesempatan dan djuga tidak bersedia untuk berdiam dalam rumah-sakit untuk keperluan diagnostik dan therapi dari penjakit jang dideritanja.
Dokter-dokter jang kini mendjaga kesehatan Paduka Jang Mulia Presiden mengadakan desakan kepada Paduka Jang Mulia Presiden untuk tidak menunda-nunda lagi dipenuhinja usul jang dikemukakan oleh team dokter pada tanggal 9 Djanuari 1959 dan Paduka Jang Mulia Presiden akan menuruti kehendak para dokter tersebut.
Dan telah diambil keputusan bahwa diagnostik dan therapi tersebut akan diadakan di Wina, Austria.
Keberangkatan Paduka Jang Mulia Presiden telah ditetapkan pada hari Kamis 19 Oktober 1961 kira-kira djam 17.00 dan perdjalanan akan makan waktu kurang lebih dua minggu.
Sumber: Pusat Data dan Riset ANTARA //pdra.antaranews.com/Twitter: @perpusANTARA
(kurasi : Mgg/Egy Mahstya)

COPYRIGHT © ANTARA 2017

What do you think?

Written by Julliana Elora

PBSI harapkan yang terbaik terkait rencana pembubaran satlak

Indonesia agar punya navigasi mitigasi bencana