Semarang, 5 Juli 1963 (Antara) – Kata “andjangsana” sudah sedjak beberapa lama muntjul dan dipergunakan orang jang langsung hubungannja dengan tindakan penindjauan di suatu daerah, di mana terdapat suatu kenang-kenangan atau suatu kedjadian jang tidak dapat dilupakan begitu sadja.
Perkataan “andjangsana” mulai tenar di Djawa Tengah sedjak wilayah Kodam VII/Diponegoro berada di bawah pimpinan Pangdam Kolonel Pranoto Reksosamodro (Kini Brigjen di MBAD). Tetapi belum diketahui apa makna jang sebenarnja.
Menurut KPKOM Kombes Drs. Soekahar, perkataan andjangsana berasal dari Djawa Barat. Andjang berarti “rindu” dan “sana” atau “sono” berarti “bertemu”, sehingga perkataan “andjangsana” mempunjai arti kira-kira “rindu ingin bertemu”.
Pendjelasan arti “andjangsana” tersebut dikemukakan oleh Drs. Soekahar pada waktu baru-baru ini ia melakukan penindjauan/andjangsana ke desa Karangnoko Purwokert, suatu desa jang tadinja mendjadi markas pertahanan Angkatan Kepolisian untuk menghadapi Belanda di masa clash jl.
Sumber: Pusat Data dan Riset ANTARA //pdra.antaranews.com/Twitter: @perpusANTARA
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2017