Djakarta, 20 Dese,ber 1961 (Antara) – Dimara, tokoh putera Irian Barat jang ikut serta ke Jogjakarta dan pernah pula mendjadi anggota delegasi ke PBB, dalam waktu dua hari di Jogja mendadak mendjadi sangat terkenal.
Pada tjeramah di muka Universitas Gajah Mada Senin petang, presiden memperkenalkan Dimara di muka tjorong dan kepadanja diberi kesempatan untuk berbitjara setjara singkat.
Apa jang terdjadi? Dimara mendapat sambutan hangat dan ketika hendak meninggalkan ruang pertemuan tersebut Dimara di angkat-angkat dan ditandu oleh para mahasiswa, sehingga ia sangat sukat untuk melepaskan diri dari rangsangan mahasiswa untuk menggabung dengan rombongan lainnja.
Belum habis sampai di situ sadja. Meskipun sehabis rapat raksasa hudjan lebat belum djuga berhenti-berhenti, Dimara telah diserbu oleh mahasiswa-mahasiswa putri Jogja jang tjantik-tjantik untuk dimintai tandatangannja dan permintaan itu oleh Dimara dipenuhi sambil tersenjum bangga.
Rupanja kepopuleran Dimara belum pula habis di situ sadja. Siang hari Selasa di Gedung Agung Jogja dalam keadaan pakaian agak basah, para tamu duduk di ruang makan sambil menanti makanan jang sedang diatur.
Jang menarik ialah bahwa kalau semua tamu lainnja duduk biasa sambil beromong-beromong tanpa tudjuan, maka di salah satu sudut Dimara dikerumuni ibu-ibu Jogja jang rupanja ingin djuga mendengar dari Dimara sendiri tentang soal-soal di sekitar Irian Barat.
Sumber: Pusat Data dan Riset ANTARA //pdra.antaranews.com/Twitter: @perpusANTARA
Editor: Aditia Maruli
COPYRIGHT © ANTARA 2016