Bandung, 28/2/1962 (Antara), – Kira2 pukul 09.30 pagi tadi nji Raskem, seorang gadis tjilik umur 2 tahun 3 bulan, diketemukan telah mendjadi majat dan anak ketjil itu menggeletak di lantai bagian bawah djembatan Viaduck, kota Bandung.
Anak tjilik itu meninggal pada saat ditinggalkan oleh ibunja, nji Kartini (35 th), jang pergi mentjari anak sulungnja nji Sutinah (7 th).
Nji Sutinah pergi akan mentjari makanan untuk adiknja nji Raskem jang sedang menderita sakit karena lapar.
Pada saat nji Kartini, jang menuntun anak sulungnja, melihat anak jang ditinggalkannya telah meninggal, tiba2 pingsan jang kemudian menangis, setelahnja sadar kembali.
Bagian bawah djembatan itu, jang dipakai lalu-lintas kendaraan dan bagian atas djembatan itu djalan kereta kereta api, penuh dengan orang2 mengerumuni ke-3 orang tsb dan banjak pula orang2 menjumbangkan uang kepada nji Kartini jang tampak sedih itu.
Baru pukul 11.00 siang ini mobil ambulans datang ketempat anak jang meninggal itu jang kemudian mengangkut ke-3 orang tadi kerumah sakit umum Rantjabadak.
Atas pertanjaan nji kartini itu menerangkan, bahwa ia berasal dari distrik Pagadenburu (kabupaten Purwakarta). Mereka datang ke Bandung baru 4 hari dan bermaksud mentjari makan.
Dikatakannja bahwa tempat berteduhnja telah lenjap dilanda bandjir, sedang suaminja sudah meninggal lebih dulu. Selama 4 hari itu mereka berdiam dibawah djembatan tsb.
Sumber: Pusat Data dan Riset ANTARA //pdra.antaranews.com/Twitter: @perpusANTARA
Editor: Aditia Maruli
COPYRIGHT © ANTARA 2017