in ,

ANTARA doeloe : Lebih bangga jadi tukang sapu daripada rekord tindju jang diperoleh

Djakarta, 6 Januari 1954 (Antara) – Petinju Amerika Serikat, Sugar Ray Robinson, bekas djuara dunia Kelas Menengah, meninggalkan gelanggang tindju untuk mendjadi penjanji dan tukang dansa di suatu night-club. Dia tak ingin kembali di gelanggang tindju.

Ray berkata selandjutnja, “Saja akan mentjoba dulu dengan lain usaha. Saja lebih suka mendjadi tukang sapu djalan dan merasa lebih bangga daripada sukses saja dalam dunia pertindjuan,”.

Dikatakannja djuga, bahwa ia tak ingin mengenangkan masa lampau jang bisa membuat ia kembali ke gelangang tindju.

Sebagai penutup pembitjaraan Ray mengatakan, “Mengundurkan diri sebagai djuara adalah apa jang saja selalu ingin ingati,”.
Sumber: Pusat Data dan Riset ANTARA //pdra.antaranews.com/Twitter: @perpusANTARA    

Editor: Aditia Maruli

COPYRIGHT © ANTARA 2017

What do you think?

Written by virgo

Tak pernah bertemu, Marissa Anita perankan Sipon berbekal data

ANTARA Doeloe : Tuna netra Madrid “melihat” sepakbola