Djakarta, 16 April 1962 (Antara) – Fundasi pokok Tugu Nasional hari ini mulai ditjor, setelah Presiden Senin pagi mengadakan pemeriksaan tentang persiapan dan progress dari pembangunan monumen nasional tersebut.
Fundasi pokok tersebut akan selesai ditjor dalam waktu 10 hari dan isinja adalah 2.000 meter kubik, sedang beratnja 200 ton.
Didalam fundasi itu terdapat 600 kerangka tiang besi diatas mana akan berdiri seluruh tubuh Tugu Nasional jang tinggnja 100 meter.
Setelah selesai ditjor, maka akan dimulai mendirikan kerangka besi tugu diatas fundasi itu jang kira2 akan dimulai tanggal 15 Mei jang akan datang.
Kerangka besi tugu itu – seperti telah dikabarkan – harus selesai sebelum 17 Agustus sehingga untuk mendirikan kerangkanja itu hanya tersedia waktu 3 bulan.
Menurut Arsitek Sudarsono, jang memimpin pelaksanaan projek monumen nasional tersebut, beaja untuk Monumen Nasional itu dikirakan setengah miljard rupiah dan akan selesai dalam waktu 3 tahun.
Penindjauan Presiden tersebut disertai Panglima Kodam V/Djaya Kolonel Umar, Gubernur dan Wakil Kepala Daerah masing2 brigadir Djendral Sumarno dan Henk Ngantung.
Museum sedjarah perdjuangan
Sementara itu Presiden Sukarno setelah beramah-tamah dengan para pedjabat tersebut menerangkan kepada pers, bahwa oleh Presiden dibentuk suatu Panitya Museum Perdjuangan jang akan memberi isi kepada museum jang ada didalam landasan tugu itu.
Menurut Presiden, museum perdjuangan itu akan merupakan museum sejdarah perdjuangan Indonesia dari zaman jang lampau, jaitu perdjuangan untuk mempertahankan dan merebut kemerdekaan.
Sedjarah itu mungkin akan dimulai dari waktu Gadjah Mada mengutjapkan sumpah “palapa”.
Dikatakan oleh Presiden, bahwa museum itu akan digambarkan demikian rupa, sehingga setiap jang melihatnja dapat mudah mengerti sedjarah perdjuangan itu, dan menggambarkannja selain dengan lukisan2 jang setjara kontinju menggariskan sedjarah tersebut, djuga dengan miniatur2 batu2 ketjil dan sebagainja.
Sebagai tjontoh dikatakan Presiden, misalnja bagaimana harus digambarkan Gadjah Mada mengutjapkan sumpah palapa itu, bagaimana Sultan Agung mengusir Belanda dari Djakarta dan lain2 kedjadian sampai timbulnja Budi Utomo, revolusi Agustus dan seterusnja.
Museum itu akan diatur setjara baik, sehingga orang jang masuk dalam museum itu, ketika keluar telah mempunjai gambaran jang djelas tentang sedjarah perdjuangan Indonesia itu.
Menurut Presiden, luas museum tersebut, jang terdapat dalam landasan Tugu Nasional itu kurang lebih 6.000 meter persegi.
Menurut Presiden, dalam tugu akan terdapat suatu lift untuk naik keatas dan dari puntjak tuju itu akan dapat dilihat kenjataan jang ada di Djakarta sekarang ini.
Editor: Aditia Maruli
COPYRIGHT © ANTARA 2017