![](https://lensa.id/wp-content/uploads/2025/02/antara-ungkap-tak-terkena-efisiensi-anggaran-saat-rapat-di-komisi-vii-1.jpg)
Jakarta (ANTARA) – Perum LKBN ANTARA memastikan tidak terkena efisiensi atau restrukturisasi anggaran sesuai dengan kebijakan pemerintah saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu.
Direktur Utama LKBN ANTARA Akhmad Munir mengatakan bahwa ANTARA merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sehari-harinya berpikir tentang bisnis komersial.
Di sisi lain, ANTARA mendapatkan tugas dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) berupa public service obligation (PSO) di bidang pers.
“Pendapatan keuangan di ANTARA bersumber dari bisnis sebanyak 63 persen dan 34 persen berupa penugasan PSO,” kata Munir.
Dalam paparannya, dia mengungkapkan bahwa ANTARA memiliki pendapatan usaha pada tahun 2024 sebesar Rp490,8 miliar, terdiri atas bisnis komersial sebesar Rp289,5 miliar, pendapatan PSO sebesar Rp176,3 miliar, dan bisnis anak usaha sebesar Rp15,3 miliar.
“Pendapatan PSO ini setiap tahun memang naik, tetapi kenaikannya itu rata-rata inflasi saja, dari tahun 2023 sebesar Rp172 miliar, tahun 2024 sebesar Rp176 miliar, tahun 2025 kami mendapat pagu PSO itu Rp184 miliar,” kata dia.
Munir menjelaskan bahwa PSO itu akan dibayarkan ke perusahaan setelah menempuh verifikasi. Pada tahun 2024, menurut dia, penugasan PSO dilaksanakan 100 persen sehingga ANTARA menerima pendapatan secara penuh.