Seiring berjalannya waktu, pemahaman terhadap hasil belajar pun mulai berubah. Keberhasilan seorang siswa tidak lagi dilihat dari deretan perolehan deretan angka-angka yang tertera di rapornya.
Tetapi konsep terhadap keberhasilan seorang siswa sudah mulai berubah dan berkembang, apalagi dengan dilaksanakannya Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) di masing-masing jenjang pendidikan. Seorang guru harus menggeser konsep keberhasilan siswa itu dari paradigma baru ke konsep pola pikir bertumbuh.
Pola pikir bertumbuh (Growth Mindset) adalah, keyakinan yang dimiliki seseorang bahwa kecerdasan dan bakat yang dapat dikembangkan seiring berjalannya waktu, usaha, dan belajar yang diikuti dengan kesungguhan dan ketekunan.
Keberhasilan seorang siswa bisa dlihat dari berbagai faktor pendukung. Masing-masing siswa memiliki bakat dan kecerdasan yang berbeda, gurulah yang bertanggung jawab mengasah dan mengembangkan bakat tersebut, dengan meyakini beberapa hal, yaitu 1) kesalahan dalam belajar itu adalah hal yang wajar.
Artinya guru bukan lagi memberi sanksi tetapi guru berkewajiban mencari tahu letak kesalahan siswa dan berusaha mencari solusinya, selanjutnya guru menstimulasi rasa ingin tahu siswa dan memperbaiki kesalahannya.
Lalu, 2) Belajar bukan lagi tentang kecepatan, tetapi belajar adalah tentang pemahaman, penalaran, penerapan, serta kemampuan memulai dan berkarya secara mendalam, artinya setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda dalam memahami setiap konsep atau materi pembelajaran, guru wajib mendampingi siswa dalam usaha memahami konsep atau materi yang diajarkan.
3) Ekspektasi positif guru, setiap eskpektasi positif guru akan berpengaruh positif terhadap performa otak seorang siswa sama halnya dengan otot. Semakin dilatih maka hasilnya akan semakin kuat.
Kemudian, 4) Setiap siswa unik, kecerdasan siswa bersifat multidimensial dan memiliki cara-cara khusus dalam mengembangkan sesuatu tergantung kepada kecerdasan dan bakat-bakat bawaan mereka.
5) Pengkondisian lingkungan belajar, ciptakanlah lingkungan belajar yang aman, nyaman secara fisik dan psikis, jauh dari kata-kata kotor baik itu di sekolah dan di rumah, karena lingkungan yang aman dan nyaman mempermudah siswa untuk mencerna materi pelajaran.
6) Melatih dan membiasakan siswa untuk melakukan asesmen, asesmen ini dilakukan pada diri sendiri self asesmen, antar teman pear asesmen, berikan umpan balik positif, dan berikan kesempatan kepada temannya untuk mengkoreksi karyanya sendiri. 7) Pemberian apresiasi, pesan, umpan balik yang baik, hal ini akan berdampak positif terhadap siswa.
Pasti ada sisi terbaik disetiap karya siswa, guru wajib menjaga kemauan belajar murid bukan menjaga hasil belajar yang sifatnya sementara. Demikianlah pentingnya pola pikir bertumbuh ada dalam pikiran setiap guru, karena ini akan memberi dampak yang luar biasa terhadap perkembangan dan hasil belajar siswa yang ideal. (***)