Palembang, BP
Terkait video seorang warga mengaku nyaman di karantina di asrama haji Palembang dengan fasilitas AC, TV dan makan tanpa menggunakan masker dan adanya statemen dari ketua tim gugus Covid 19 Palembang untuk kembali mengkarantina warga yang membuat video tersebut, ditanggapi Wakil Ketua Komisi I DPRD Palembang Muhammad Ridwan Saiman SH MH.
Menurut Ridwan, tidak ada aturan di instruksi Walikota terkait covid-19 mau mengkarantina lagi atas dasar merekam video. “Tidak boleh itu, kalau pun mau mengkarantina bukan alasan rekaman,” kata Ketua PKS Kota Palembang ini, Sabtu (2/5).
Ridwan juga menyarankan agar tim gugus Palembang melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan DPRD Palembang untuk mengevaluasi instruksi Walikota tersebut. “Apakah efektif atau tidak instruksi karantina tersebut,” katanya.
Menurutnya, saat menggelar razia masker aparat yang diterjunkan luarbiasa besarnya tidak sebanding yang dikarantina dimana hari pertama hanya 36 orang dan hari kedua 13 orang.
“Tentu semua itu operasionalnya besar. Saran saya juga alangka baiknya dana operasional sekian baanyak tersebut “Alangkah baiknya dana tersebut digunakan untuk pengadaan masker. Jadi yang tidak pakai masker langsung disuruh pakai masker,” katanya.
Ridwan mengimbau kepada seluruh warga kota Palembaang agar tetap waspada dan selalu patuhi anjuran Pemerintah terkait pencegahan dan penanganan Covid-19.
“Pemerintah dengan mengacu pada Protokol Badan Kesehatan Dunia (World Health Organisation) sudah membuat aturan yang tegas, yaitu di rumah saja, jaga jarak saat berbicara, jangan berkerumun, pakai masker dan cuci tangan,” katanya.
Sebelumnya terkait adanya video viral yang mengajak warga untuk tidak memakai masker karena sanksi karantina justru menyenangkan, direspon cepat oleh tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Mulai Sabtu (2/5), warga yang tidak bermasker ini akan lebih lama di aula Asrama Haji.
Karena itu, lanjut Zulinto, mulai hari ini, waktu edukasi di aula akan diperpanjang. “Kita edukasi 12 jam di aula. Pukul 22.00 baru masuk ke asrama. Fasilitas TV dikeluarkan dan AC instalasi kita cabut,” katanya.
Zulinto menambahkan, sebenarnya TV dan AC sudah tidak dinyalakan sejak hari pertama. “Tapi ternyata masih ada yang bisa memakai mereka hidupkan pakai ponselnya,” katanya.
Untuk hari ini, sambung dia, sudah ada 34 warga yang terjaring.
“Ada penurunan hari pertama ada 33 orang, hari kedua 42 orang dan hari ini ada 34 orang. Ini kita evaluasi, kalau ada penurunan berarti cara ini efektif. Tapi kalau masih naik jumlah yang melanggar berarti kita harus cari cara lain agar warga lebih disiplin memakai masker. Ada usulan diinapkan ke gedung sekolah, ini jadi masukan tapi kita berharap jangan sampai terjadi,” katanya. #osk