Indonesia sejak terlepas dari masa-masa penjajahan mulai mentata kembali segala bentuk sektor, salah satunya sektor pendidikan. Kita mengamati bahwa pendidikan sejak dahulu pada masa kolonialisme masih jauh dari harapan dan terlihat jelas adanya kasta yang bisa mengemban dunia Pendidikan.
Terlepas dari cerminan masa lalu, Indonesia sekarang sudah berada di masa reformasi di mana semua tatanan berubah total, salah satunya memperioritaskan dunia pendidikan. Pendidikan menjadi sektor paling penting dalam mengelola keberlangsungan generasi-generasi bangsa. Tanpa adanya dunia pendidikan, Indonesia sudah dipastikan akan punah akan penerus bangsa.
Selain itu, upaya pemerintah dalam memajukan dunia pendidikan di Indonesia terus digencar semaksimal mungkin. Salah satu upaya yang terlihat dari kinerja pemerintah yaitu adanya program Merdeka Belajar untuk para generasi bangsa yang tengah mengenyam dunia pendidikan.
Namun, dalam mewujudkan hal itu tentu adanya sebuah perencanaan yang matang dalam menyusun program-program pembelajaran. Maka dari itu dalam mengelola suatu satuan pendidikan, salah satu orientasinya ialah membuat suatu perencanaan yang akan dilakukan nantinya.
Tentu adanya koordinasi yang jelas antara satuan pendidikan dan pemerintah daerah. Karena kedua elemen ini mempunyai keterikatan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di daerah masing-masing.
Apa lagi Indonesia menduduki posisi keempat terbesar di dunia. Namun, dari jumlah yang besar ini hanya 8,5 persen berhasil lulus pendidikan tinggi. Hal ini, disampaikan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo. Dan ini menjadi suatu semangat dalam meningkatkan lagi dunia pendidikan di Indonesia.
Salah satu upaya tersebut ialah dengan mengedepankan suatu perencanaan dalam mengaktulisasikan pendidikan yang merdeka. Perencanaan tersebut kita istilah yaitu Assesmen Perencanaan yang dasarnya berbasis data.
Assesmen inilah nantinya akan digunakan dalam membuat suatu perencanaan pendidikan yang terorganisir berdasarkan atas data faktual terbaru. Terlebih dahulu Assesmen merupakan salah satu bentuk evaluasi sistem pendidikan oleh Kemdikbudristek pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Tambah lagi Assesmen perlu dilaksanakan untuk pemetaan dan perbaikan berkelanjutan atas mutu sistem pendidikan Indonesia. Sehingga Goals dari Assesmen dapat mendorong pembelajaran yang menumbuhkan daya nalar dan karakteristik peserta didik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Dalam mengelola setiap data-data yang dihasilkan secara faktual dan terbaru maka diperlukan hasil Assesmen yang valid atau sesuatu menggambarkan potret satuan pendidikan yang sebenarnya, karena hasil dari Assesmen tersebut akan digunakan sebagai data utama untuk perencanaan dan perbaikan pelaksanaan pendidikan tahun berikutnya.
Disamping itu juga, koordinasi antara satuan pendidikan dan pemerintahan daerah (Kabupaten/Kota) harus berupaya semaksimal mungkin bekerja sama dengan pusat dan satuan pendidikan.
Karena dari semangat kolaborasi bagaimana pelaksanaan Assesmen dapat dilaksanakan secara tatap maya (daring) dan dapat juga dilaksanakan secara mandiri atau tatap muka (Luring) di semua instansi satuan Pendidikan di seluruh daerah Indonesia.
Assesmen sebagai perencanaan pendidikan berbasis data sangat menjadi solutif. Karena dengan menggunakan data pendidikan, pihak-pihak yang terlibat bisa melakukan tafsiran mengenai kualitas dan kuantitas pendidikan yang ada diberbagai daerah terutama di daerah pelosok.
Dari input data tadi bisa menjadi suatu strategi perencanaan selanjutnya dalam memperbaiki kesenjangan pendidikan terutamanya. Di sisi lain dalam menerapakan Assesmen data ini perlu sekali adanya upaya sosialisasi dan harus berupaya bekerja sama dengan pusat dan satuan pendidikan.
Salah satu substansinya agar pelaksanaan assesmen dapat dilaksanakan secara online dapat dilaksanakan secara mandiri di semua satuan pendidikan. Artinya dengan adanya penerapan Assesmant berbasis data bisa memperbaiki kualitas Pendidikan Indonesia.
Karena selama ini Pendidikan Indonesia kurang adanya suatu perencanaan yang jelas dan apa yang akan dicapai ke depan. Proses dari assesmen ini juga terintegrasi dan bisa menjadi acuan dalam membuat suatu kebijakan dan perencanan Pendidikan selanjutnya.
Tambah lagi dengan assesmen berbasis data membuat pendidikan Indonesia bisa dijadikan standarisasi dalam mengembangkan capaian mutu setiap satuan pendidikan. Dengan assesmen berbasis data juga bisa menjangkau interaksi satuan pendidikan yang terletak di daerah pelosok.
Karena tentunya pendidikan yang di pelosok harus mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah. Salah satu solutif sederhana dengan menggunakan Assesmen sehingga pemerintah dapat memuat berbagai permasalah dan nantinya membuat suatu kebijakan baru atau perencanaan yang tepat dan terintegrasi. (***)