Berdasarkan karakteristik virus korona dan epidemiologi penularan, serta penyebarannya, perlu diperhatikan apa yang dirilis Badan Kesehatan Dunia (WHO) beberapa waktu lalu. Dalam siaran persnya, WHO menyatakan bahwa sama seperti kelompok virus korona yang lain seperti MERS dan SARS, sekitar 80 % dari penduduk yang tertular virus korona akan mengalami gejala ringan, seperti flu biasa sedikit demam, bahkan tanpa gejala sama sekali.
Sedangkan 15 % lainnya memiliki gejala berat seperti demam tinggi, batuk dan kesulitan bernafas. Dan 5 % lainnya bahkan berada dalam keadan kritis, sampai meninggal sekitar 3-4 % seperti terjadi pada umumnya di dunia saat ini, yaitu orang-orang berisiko berat meninggal, seperti kelompok usia lanjut yang tingkat imunitas rendah, atau sudah memiliki berbagai penyakit sebelumnya, seperti sakit jantung koroner, diabetes, penyempitan saluran pernafasan kronis sebagai akibat merokok dan lainnya.
Untuk mengurangi jumlah kasus-kasus tertular baru dengan gejala berat seperti terjadi setiap hari yang terus masih meningkat, adalah mematuhi apa yang berulang kali dianjurkan atau diimbau pemerintah, yaitu cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, di rumah saja, jaga jarak dan bila terpaksa keluar harus pakai masker. Namun, itu saja tidak cukup dan harus disertai dengan jaga kebugaran dengan berolahraga, cukup istirahat dan konsumsi makanan yang bergizi dengan pedoman gizi seimbang.
Di segmen ini, penulis dari FKM Universitas Andalas dalam hal ini Depertemen Gizi menganjurkan beberapa hal penting yang berhubungan dengan konsumsi makanan. Yakni; pertama, jaga konsumsi makanan yang cukup energi dan protein, dianjurkan sumber protein hewani terutama ikan. Hal ini seperti ditekankan Allah SWT dalam surat An Nahl ayat 14, artinya Dialah (Allah SWT) menundukkan lautan untuk kamu makan ikan segar dari dalamnya.
Kedua, konsumsi sayur dan buah setiap hari khususnya mengandung anti oksidan yang bisa menghentikan laju perkembangan virus korona. Yakni, sayur dan buah, khususnya sayur dan buah-buah berwarna gelap, seperti anggur, buah merah, blueberry dan buah berry lainnya. Perlu pula untuk dibaca tuntunan Allah SWT dalam surat An Nahl ayat 11 artinya: “Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, kurma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan. Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, kurma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan.”
Ketiga, virus korona penyebab Covid-19 ini ciptaan Allah SWT dan kita yakini pula bahwa mereka sampai ke tempat kita seizin AllaSWT atau setidaknya sepengetahuan Allah SWT. Makanya, kita mohon pula kepada Allah SWT memerintahkan virus ini menyelesaikan tugasnya, apalagi sekarang ini sudah memasuki bulan suci Ramadhan. Berdoa sekhusyuk hati dan berusaha sekeras-kerasnya menjauhi virus ini.
Keempat, untuk melengkapi bahan makan sumber antioksidan dan protein ini, penulis dari Departemen ilmu gizi juga menyiapkan produk unggulan untuk menjaga konsumsi antioksidan dan sumber probiotik. Yakni, berbagai produk olahan dadih atau dadiah yang diproduksi oleh Rumah Dadih Yoghmi. Dadih salah satu produk bernilai gizi dan antioksidan tinggi yang merupakan makanan khas Minangkabau, terbuat dari fermentasi susu kerbau murni oleh bakteri asam laktat tertentu dan didiamkan dalam tabung tambu.
Dadih memiliki nutrisi tidak kalah baik dengan yoghurt dari olahan susu sapi yang biasa kita jumpai di supermarket. Dadih yang dikonsumsi secara teratur memiliki manfaat mendukung kesehatan pencernaan, menyeimbangkan mikroba dalam usus, menyehatkan jantung, sumber kalsium, menurunkan berat badan, serta membantu mengurangi stres dan bau mulut. Dadih juga kaya protein yang membantu perkembangan otak dan pertumbuhan anak. Manfaat konsumsi dadih secara rutin ini akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh, terutama menghindari tidak tertular dari Covid-19 yang mewabah saat ini.
Berdasarkan banyaknya manfaat dari dadih tersebut, timbullah keinginan untuk meningkatkan daya konsumsi dadih kepada seluruh masyarakat khususnya masyarakat Minangkabau. Berdasarkan pengalaman sebelumnya pada riset yang dilakukan oleh Helmizar dkk 2019, pemberian dadih kepada ibu hamil baik berupa dadih original maupun diolah, memiliki daya terima sangat baik.
Rumah Dadih Yoghmi dibentuk untuk meningkatkan pengetahuan dan daya konsumsi masyarakat dimulai dari Padang, dan dilanjutkan sebagai pusatnya di Padangpanjang. Dalam beberapa waktu ke depan, Rumah Dadih Yoghmi yang memiliki gerai di Padangpanjang akan membuka layanan untuk konsultasi gizi dengan ahli gizi, melaksanakan program diet untuk yang serius dalam mengatur pola makannya. Di samping, memberikan produk dadih tentu juga disediakan makanan sehat berupa katering diet untuk yang melakukan program di sana.
Rumah Dadih Yoghmi memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk hidup sehat dengan rutin mengkonsumsi dadih dengan memberikan beberapa pilihan menu olahan dadih, seperti salad buah dengan dressing mayonaise dadih, pudding dengan fla dadih, minuman dadih, serta menyediakan dadih original dengan packaging menggunakan tabung bambu. Kandungan gizi 100 gram dadih memiliki energi sebanyak 160,62 kkal, lemak total 12,41 gr, protein 5,70 gr, dan karbohidrat total 14,92 gr. Sedangkan salad buah dengan mayonaise dadih memiliki kandungan energi sebanyak 197,2 kkal, lemak total 14,9 kkal, protein 2,8 gr, serta karbohidrat total 22,9 gr.
Selain itu, dadih juga memiliki kandungan trace mineral yang diperlukan tubuh untuk kesehatan tulang dan imunitas yaitu Kalsium sebanyak 190,54 mg/100 gr, Zink sebanyak 7,03 ppm/100 gr dan Iodium sebanyak 15,93 mcg/100 gr (Helmizar GJHS, 2020). (Helmizar dan Zulkarnain-Departemen Gizi FKM Unand)
The post Asupan Gizi untuk Mencegah Tertular dari Virus Korona appeared first on Padek.co.