ACEHTREND.CO, Banda Aceh – Pagi tadi, ada pemandangan tak biasa di Pantai Gampong Jawa. Gubernur Aceh, dr H Zaini Abdullah, bergabung bersama nelayan daerah tersebut untuk mengikuti prosesi Tarek Pukat. Sebagaimana diketahui, Tarek Pukat adalah kegiatan rutin harian masyarakat nelayan di kawasan Gampong Jawa.
“Sigoe teuk beh (sekali lagi ya)” ujar Gubernur sembari kembali menuju bibir pantai dan meraih bagian pukat untuk ditarik ke darat. Meski cuaca lumayan panas, namun pria yang akrab disapa Doto Zaini itu terlihat sangat antusias berbaur bersama warga dan melakukan tarek pukat, Selasa 14/3/2016).
Usai tarek pukat, Doto Zaini yang hadir ke lokasi didampingi oleh Kepala Dinas Kelautan Dan Perikanan Aceh, Diauddin, serta Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh, Mulyadi Nurdin, menyempatkan diri berdialog dengan salah seorang perwakilan nelayan setempat, Pawang Surya.
Pawang Surya adalah Wakil Panglima Laot wilayah Krueng Aceh. dalam dialog tersebut, Pawang Surya berharap agar Gubernur selaku Kepala Pemerintahan Aceh dapat membantu masyarakat nelayan di kawasan Gampong Jawa, berupa gilingan pukat dan Balai Nelayan.
“Kami berharap Bapak Gubernur dapat memperhatikan kami dengan memberikan bantuan berupa gilingan pukat darat sebanyak dua unit serta sebuah balai nelayan, karena balai nelayan yang ada saat ini kondisinya sudah kurang layak untuk ditempati,” ujar Pawang Surya.
Mendengar permintaan dari sang Pawang, Gubernur langsung memerintahkan untuk membuatnya dalam bentuk proposal. “Silahkan buat dalam bentuk proposal. Insya Allah akan segera saya tanggapi.”
Salah satu pusat kegiatan Penas-KTNA XV
Tujuan utama kunjungan Gubernur bukanlah semata berbaur bersama warga untuk melakukan tarek pukat. Namun, untuk meninjau kesiapan lokasi tersebut menjadi bagian dari gelaran Penas KTNA XV. Untuk diketahui bersama, pantai Gampong Jawa merupakan salah satu lokasi kegiatan Pekan Nasional Kontak Tani Nelayan Andalan XV.
“Persiapan saat ini sudah mencapai 50 persen. Kesuksesan Penas KTNA akan menjadi fokus saya, oleh karena itu, sejak beberapa hari ini saya terus marathon ke sejumlah lokasi yang bakal menjadi bagian dari event tersebut, tujuannya adalah untuk memantau dan memacu kesiapan masing-masing tempat untuk menerima kunjungan lebih dari 35 ribu tamu se-Indonesia dan Asia Tenggara,” tegas Gubernur.
Gubernur menjelaskan, bahwa tradisi tarek pukat darat di Gampong Jawa ini merupakan salah satu atraksi yang akan dipertontonkan kepada para tamu Penas KTNA, sehingga menjadi pengetahuan bersama dan diketahui oleh masyarakat nasional maupun internasional.
“Ini akan menjadi salah satu daya tarik tersendiri. Namun, tak hanya sekedar atraksi, tarek pukat juga memiliki potensi ekonomi yang luar biasa bagi masyarakat nelayan. Hasil tangkapan dapat langsung di beli oleh masyarakat atau di jual kepada agen di PPS Lampulo yang jaraknya sangat dekat dari sini,” kata Gubernur.
Dalam kesempatan tersebut Gubernur juga berjanji akan memberi perhatian kepada para nelayan di Gampong Jawa. Karena Gampong ini merupakan Pelabuhan Perikanan Samudera. PPS Lampulo merupakan satu-satunya PPS di Indonesia yang dikelola oleh Pemerintah Daerah. Sedangkan 6 lainnya dikelola oleh Pemerintah Pusat.
Gubernur menambahkan, program pengembangan perikanan Aceh tidak hanya di PPS Lampulo. Di perairan Sabang juga ada program budidaya ikan kakap putih lepas pantai atau off shore.
“Semua akan kita tata dengan sebaik mungkin. Lampulo belum selesai seluruhnya sebagai Pelabuhan Perikanan Samudera. Oleh karena itu, pembangunan akan terus kita pacu. Jika memang dananya tidak cukup maka kita akan minta dukungan APBN. Namun, saat ini kita akan mengusahakannya di APBA Perubahan,” pungkas Gubernur. []