Tak ingin kisruh penerimaan peserta didik baru (PPDB) SMA/SMK terus berlanjut dan berpotensi mengganggu kelanjutan pendidikan siswa, Wali Kota Padangpanjang Fadly Amran langsung menemui Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Jumat (10/7/2020).
Dalam pertemuan itu, Fadly menyampaikan solusi terkait persoalan PPDB. Di samping telah menugaskan camat dan lurah mengecek surat keterangan (suket) domisili, Fadly juga mengusulkan agar ada penambahan kuota dengan menyiapkan lokal baru.
“Saya temui Pak Gubernur untuk koordinasi kelanjutan pendidikan anak didik ke jenjang SMA di Padangpanjang. Meski bukan kewenangan Pemko, tapi saya punya tanggung jawab terhadap kelanjutan pendidikan warga Padangpanjang. Apalagi warga banyak yang bertanya-tanya. Bahkan ada yang datang ke rumah,” ujar Fadly usai pertemuan dengan gubernur, di Padang, Jumat (10/7/2020).
Menurut Fadly, sistem PPDB online sebenarnya sudah bagus.
“Yang tidak bagus itu adanya upaya menghalalkan segala cara demi pendidikan anaknya dan itu lumrah. Seperti adanya suket yang berpotensi dimainkan oknum tertentu,” tukasnya.
Dampaknya, efek psikologi terhadap sang anak. “Karena sistem suket dan orangtua mau anaknya dapat sekolah dibuatkah Suket dekat dari sekolah. Setelah diverifikasi, si anak itu ternyata gagal diterima dan efeknya si anak muntah-muntah. Saya lihat langsung saat datang ke rumah dinas di Padangpanjang,” ujar Fadly.(i)