Pontianak (ANTARA) – Gedung Olah Raga (GOR) Pangsuma Pontianak kembali hidup, setelah tiga tahun mati suri karena tak ada kejuaraan yang dapat disaksikan penonton dalam jumlah besar karena terkendala pandemi COVID-19.
GOR kembali hidup, karena selama dua pekan ini suasananya lain. Dari luar terdengar suara gegap gempita di dalam gedung karena ada ribuan orang tengah menyaksikan turnamen Bola Voli Kapolda Cup 2023.
Turnamen menghadirkan atlet nasional. Kehadiran atlet nasional dalam turnamen voli tingkat lokal seperti ini mengundang daya tarik. Maka dari itu, ribuan penonton yang juga pencinta bola voli, memenuhi gelanggang olahraga di Jalan Ahmad Yani, Kota Pontianak itu, menyaksikan penampilan sang idola berlaga.
Turnamen Bola Voli Kapolda Cup 2023 diadakan Kepolisian Daerah Kalimantan Barat dari tanggal 11 hingga 24 Juni. Pesertanya ada 15 tim, meliputi satu tim dari Polda Kalbar dan 14 tim dari jajaran polres di lingkungan Polda Kalbar.
Meski tingkat lokal, namun ada atlet nasional direkrut untuk mengisi kekosongan pemain dari polres. Atlet nasional yang bertarung di turnamen ini adalah Dimas Saputra, Gunawan Saputra, Bintang Saputra, dan Rendy Verdian Licardo. Mereka merupakan atlet Proliga 2023.
Dimas Saputra sangat populer di kalangan pencinta voli Tanah Air. Dia berada di posisi opposite (di depan) dalam setiap turnamen. Dimas salah satu atlet yang akan mengikuti kejuaraan SEAVA Grand Prix 2023.
Gunawan Saputra juga merupakan bintang kejuaraan profesional, Proliga 2023. Gunawan adalah kapten tim Palembang Bank SumselBabel.
Atlet lainnya, Bintang Saputra, mengikuti jejak Dimas (sang kakak) sebagai atlet profesional. Bintang merupakan atlet Jakarta STIN BIN di Proliga 2023. Kemudian Rendy Verdian Licardo, dari klub Jakarta Bhayangkara Presisi. Rendy pernah menjadi pevoli pantai putra Jawa Timur saat PON XX di Papua tahun 2021.
Dimas Saputra, Gunawan Saputra, dan Bintang Saputra, tiba di Pontianak sehari sebelum pertandingan, sedangkan Rendy datang setelah menyelesaikan pertandingan di Jawa Timur. Mereka tampil saat memasuki babak akhir, dimana ada empat tim putra dan empat tim putri yang lolos ke babak final.
Untukl putra, yang lolos ke babak final adalah tim Polda Kalbar, Polresta Pontianak, Polres Sintang, dan Polres Sanggau. Sementara tim putri yang lolos, dari Polresta Pontianak, Polres Ketapang, Polres Sintang, dan Polres Sanggau.
Kehadiran empat atlet itu menjadi daya tarik pecinta bola voli di Kalbar. Bahkan, sejak babak penyisihan, GOR Pangsuma selalu dipenuhi penonton. Tim putra Polres Sanggau yang merekrut empat pemain nasional itu, salah satu tim yang banyak disaksikan oleh penonton.
Kapten tim Polres Sanggau, Imam Irvandi mengatakan keempat atlet nasional itu dipilih langsung satu bulan sebelum pertandingan dilaksanakan. Imam sendiri merupakan atlet asal Kalbar yang juga selalu mengikuti kejuaraan nasional.
Imam dihubungi oleh Iptu Yunita Puspita Sari, selaku manajer tim Polres Sanggau, untuk bergabung dan memilih rekan satu tim, baik atlet daerah maupun atlet nasional.
Satu minggu sebelum pertandingan dimulai, timnya mengikuti pemusatan latihan atau training center (TC) di Kabupaten Sanggau.
Imam menambahkan, kedekatan yang sudah terjalin lama, materi pemain, dan ajang yang bergengsi menjadi alasan keempat atlet nasional tersebut mau bergabung di tim putra Polres Sanggau.
Gunawan Saputra, yang merupakan kapten tim voli putra Jawa Barat pada PON Papua 2021 mengatakan pada awalnya ia sulit menyesuaikan situasi di turnamen tingkat lokal ini, karena ajang yang berlangsung lama.
“Kemudian banyak jeda, jadi latihan terus,” katanya.
Tetapi pada akhirnya ada chemistry (kecocokan) antarpemain nasional dan lokal. Sementara kendala nonteknis yang dihadapi, adanya beberapa pemain yang kurang perform karena sakit.
“Untuk atlet lokal, sudah oke. Cuma karena kita turnamennya jangka panjang, mungkin karena faktor fisik juga kelelahan jadi kurang maksimal,” katanya menanggapi permainan dari atlet lokal Kalbar.
Motivasi atlet
Turnamen Bola Voli Kapolda Cup 2023 menggunakan format final four dengan sistem round robin, dimana empat tim akan saling berjumpa dua kali. Setiap pertandingan yang dijalani akan mendapatkan poin. Dua tim dengan poin tertinggi akan lolos ke babak grand final.
Dimas Saputra yang baru dipanggil untuk menjalani Pelatihan Nasional (Pelatnas) bola voli persiapan kejuaraan 1st SEAVA Grand for Men’s 2023 mengatakan turnamen Kapolda Cup kali ini sangat seru, meriah, dan hampir seperti Proliga.
Karena ada final four, dia mengaku lebih senang, termasuk bisa bertambah teman dan bertambah pengalaman. Dia membayangkan siapa tahu ke depannya bisa ketemu di lain waktu atau turnamen lain.
Adanya final four juga lebih bagus, karena bisa lebih kompak, lebih kenal satu sama lain ketimbang habis pertandingan langsung pulang.
Dengan model seperti itu, dibutuhkan waktu satu sampai dua hari beradaptasi dengan teman satu tim.
Pandangannya untuk kapten tim Polres Sanggau, Imam Irvandi yang menjadi tosser, sudah mengerti cara bermain, dan hanya berbeda level saja dan ketika sudah di lapangan tidak ada bedanya lagi.
Dimas Saputra terlahir dalam keluarga yang bermain voli. Kedua orang tuanya dan sang adik Bintang Saputra adalah atlet voli. Dimas Saputra sudah bermain voli sejak kelas 4 sekolah dasar (SD) di kota kelahirannya Samarinda, Kalimantan Timur.
Dimas memiliki motivasi untuk menjadi pemain nasional, sehingga dia berani pindah dari Samarinda ke Pulau Jawa.
Sebagai bentuk dukungan kepada atlet voli di tingkat lokal, dia mengatakan agar selalu memperbanyak latihan.
Semakin giat kita melakukan latihan, semakin cepat menggapai impian untuk menjadi pemain nasional, dan jangan pernah takut untuk mencoba.
Sama halnya dengan sang kakak, Bintang Saputra bergabung di tim Jakarta STIN BIN pada Proliga 2023. Sebagai atlet nasional, dia mengaku tidak membutuhkan waktu lama untuk beradaptasi dengan rekan satu tim di Polres Sanggau yang rata-rata atlet lokal.
Bagi dia, tergantung dari setiap individu untuk cepat beradaptasi. Bahkan dengan bergabung di tim lokal kali ini dia merasa senang dan lebih santai. Seperti mimpi karena bisa satu tim bareng dengan sang kakak. Sehingga keluarga menjadi motivasi. Jika dahulu hanya latihan bareng, maka sekarang bisa satu tim.
Para atlet nasional ini juga memotivasi atlet lokal agar tetap bersemangat mengejar mimpi dan melihat potensi dan peluang untuk meraihnya, dengan salah satu caranya berani berkiprah di tingkat nasional.
Dalam turnamen ini juga ada atlet putra/putri lokal yang populer di kalangan pecinta voli di Kalbar. Mereka terdiri dari Imam Irvandi, Faiza Hayatul, Reda Agil, Rio Suretno, Saifullah, Reza, M Rafi, Rachmadani, dan Karisma Tegar. Kemudian Utami Dewi, Lia Hasanah, Shintia Prandika, Ria, Elak, dan Gina.
Gubernur Kalbar Sutarmidji menyatakan bola voli adalah salah satu olahraga yang diminati masyarakat Kalbar. Turnamen Kapolda Cup 2023 dapat dijadikan sebagai motivasi dan menguji mental bertanding sehingga tertanam jiwa sportivitas dalam pertandingan.
Dia menginginkan agar turnamen ini bisa menjadi agenda tahunan di Kalbar untuk menggali potensi bibit baru atlet bola voli dari provinsi tersebut.
Dari turnamen ini diharapkan muncul bibit-bibit atlet voli Kalbar yang bisa menjadi pemain voli nasional. Apalagi didukung dengan hadirnya atlet nasional yang memberikan motivasi kepada atlet lokal.
Editor: Masuki M. Astro
COPYRIGHT © ANTARA 2023