MYITKYINA – Pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi, pada Jumat (10/1) melakukan kunjungan tak terduga ke wilayah perbatasan negaranya dengan Tiongkok. Kunjungan itu dilakukan beberapa hari sebelum Presiden Tiongkok, Xi Jinping, akan berkunjung ke Myanmar untuk membahas sejumlah proyek infrastruktur di negara tetangganya itu.
“Dengan mengenakan busana etnik tradisional, Suu Kyi tiba di Myitkyina, Ibu Kota Negara Bagian Kachin,” demikian lapor kantor berita AFP, Jumat (10/1).
Saat berpidato dihadapan ratusan massa, Suu Kyi meminta agar warga setempat fokus pada masa kini dan menyerukan perdamaian setelah negara bagian di utara Myanmar ini sempat dilanda kekacauan akibat bentrokan antara tentara dengan pemberontak yang memperjuangkan otonomi.
Lokasi Myanmar amat strategis bagi inisiatif Jalur Sutera Baru yang digagas Tiongkok dimana Presiden Xi telah menanamkan anggaran senilai 1 triliun dolla AS untuk mengerjakan megaproyek maritim, jelur kereta dan jalan raya yang melintasi kawasan Asia, Afrika dan Eropa.
“Presiden Xi agendanya akan berkunjung ke Myanmar selama dua hari mulai 17 Januari. Dalam kunjungannya itu, Xi bersama rombongan petinggi dari Beijing akan membahas inisiatif tersebut,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Tiongkok, Luo Zhaohui, Jumat.
Sejumlah analis mengatakan bahwa Myanmar makin dekat dengan Tiongkok setelah Beijing selalu mendukung Suu Kyi dalam menghadapi sejumlah krisis seperti dalam masalah Rohingya. StraitTimes/ils
