in

Baca Berita Padek, Mensos Kirim Direktur Cek Lelaki Bisu dan Bocah Lumpuh

Berita lelaki bisu dan bocah lumpuh yang dimuat Padang Ekspres edisi cetak dan online Padek.co pada Kamis lalu (25/5), ternyata mendapat perhatian khusus Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini.

Mantan Wali Kota Surabaya itu langsung memerintahkan Direktur Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Direktorat Jendral Rehabilitasi Sosial Nursyamsu untuk datang langsung ke Payakumbuh.

“Iya. Berita yang ditulis Padang Ekspres itu, ternyata dibaca Ibu Mensos dalam versi online-nya. Ibu Mensos memerintahkan  Direktur Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Direktorat Jendral Rehabilitasi Sosial, datang ke Payakumbuh,” kata Kepala Dinas Sosial Payakumbuh Irwan Suwandi kepada Padang Ekspres, Minggu (28/5/2023).

Irwan menyebutkan, lelaki bisu dan bocah lumpuh yang beritanya ditulis Padang Ekspres itu memang pasangan ayah dan anak. Sang ayah, sebenarnya bukan bisu sejak lahir, tapi pernah mengalami stroke, yang membuat lidahnya keluh dan tak bisa bicara. Sedangkan anaknya memang mengalami kelumpuhan dan itu kini sudah ditangani.

“Kami berterimakasih kepada Padang Ekspres. Kami awalnya diberitahu oleh Kepala Balai Kemensos yang ada di Pekanbaru, bahwa berita itu mendapat perhatian serius dari Mensos. Kami telusuri, ayah dan anak dan anak disabilitas itu diduga terlantar dan mengemis di jalanan Kota Payakumbuh,” kata Irwan Suwandi.

Mantan Kabag Humas ini menyebut, saat tim Kemensos melakukan penelusuran, pasangan ayah dan anak itu ditemukan sedang mengemis di bawah jembatan Ratapan Ibuah. “Mereka memang tinggal di Kelurahan Koto Kociak Kubu Tapak Rajo,” kata Irwan.

Sementara itu, Direktur Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Direktorat Jendral Rehabilitasi Sosial Nursyamsu yang datang ke Payakumbuh dengan disambut langsung oleh Pj Wali Kota Rida Ananda, juga memberi penjelasan kepada Irwan Suwandi.

Menurut Nursyamsu, Mensos Tri Rismaharini menerima laporan adanya anak beserta ayahnya mengemis di Payakumbuh dalam kondisi keduanya tanpa identitas dan disabilitas. Keduanya dilaporkan telantar dan tidak memiliki tempat tinggal yang jelas.

“Ibu (Mensos,red) begitu dapat laporan, langsung perintahkan kami turun langsung mengecek kebenaran berita. Sekaligus melakukan langkah-langkah penanganan kasus. Bahkan besok beliau berencana turun langsung ke Payakumbuh,” ujar Nursyamsu kepada wali kota Payakumbuh diawal pertemuan.

Dikatakan, dalam proses pendalaman kasus, pihaknya menemukan sejumlah fakta yang kemudian dilaporkan kepada menteri sosial. Dijelaskan, kedua orang disabilitas itu ternyata tidak telantar, mereka memiliki tempat tinggal layak dan ada keluarga yang mengurus di rumah.

“Ternyata si bapak memiliki istri di rumah. Istrinya terlihat sehat dan berpenampilan rapi serta bersih. Hal ini bertolak belakang dengan kondisi suami dan anaknya. Kita pun melakukan serangkaian tes kepada keluarga tersebut dan menemukan fakta cukup kontras dengan laporan awal yang diterima Bu Mensos,” ujar Nursyamsu disela-sela peninjauan ke rumah anak disabilitas tersebut.

Ditambahkan, dari tes yang dilakukan, pihaknya menyimpulkan sementara si bapak tidak bisu dan tuli sebagaimana tampilan lahiriyah. “Kesimpulan sementara kita, beliau tidak bisu atau tuli, buktinya beliau bisa merespons ucapan kita saat di tes. Cuma memang karena pernah mengalami stroke, fungsi pendengaran dan pengucapan sedikit terganggu,” beber Nursyamsu.

Sementara untuk si Anak (Rifaldo,red), pihaknya menekankan akan mengawal pengobatan dan proses rehabilitasi untuk pemilihan fungsi sosialnya. “Rifaldo mengidap lumpuh layu, ini sesuai dengan laporan medis yang kami terima dari rumah sakit. Bu Mensos perintahkan untuk memberikan penanganan terbaik, kalau diperlukan, anak kita dirujuk ke Padang dan juga ke Jakarta untuk berobat. Biaya akan kita tanggung semua,” beber Nursyamsu.

Ditambahkan, seluruh temuan respons kasus di lapangan dilaporkan langsung kepada Menteri Sosial. Dikatakan, Menteri Sosial cukup puas dengan proses penanganan dan meminta anak disabilitas untuk langsung dirujuk ke Rumah Sakit M Djamil di Padang.

“Alhamdulillah, laporan respons kasus yang kita sampaikan ke Ibu (Mensos,red) diterima dengan baik. Beliau cukup puas dan mengapresiasi kinerja dilapangan, sehingga memutuskan urung datang ke sini (Payakumbuh,red),” ujar Nursyamsu didampingi Kepala Sentra Abiseka Kemensos Agus Hasyim dan Hasim yang merupakan Kepala Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial di Padang.(frv)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Kemensos Salurkan Kacamata dan Tongkat saat Hari Lanjut Usia Nasional

Lebih 800 Juta Penduduk Dunia Tidur dalam Keadaan Lapar Setiap Malam