in

Bagja To The Good Leadership

TINGKATKAN SDM: Suasana kegiatan Bimtek Penguatan Pendidikan Karakter Kepala SMA yang dilaksanakan di Hotel Emersia Batusangkar
pada 4–7 Desember 2022.(IST)

Leadership yang kuat diperlukan untuk membentuk suatu organisasi yang maju dan mampu mencapai visinya. Tidak hanya dalam organisasi tersebut, tetapi juga mampu menjawab tantangan lingkungan dan dunia.

Layanan yang diberikan oleh seorang leader haruslah layanan yang transformasional yaitu layanan yang bersifat global/mendunia. Hal inilah yang dijelaskan oleh Mahyan, M. Pd, Ka
bid PSMA Disdik Sumbar dalam kegiatan Bimtek Penguatan Pendidikan Karakter Kepala SMA, di Hotel Emersia Batusangkar pada 4–7 Desember 2022.

Beliau juga mengatakan, bahwa seorang pemimpin yang kuat haruslah pemimpin yang memiliki rencana, berpikir untuk jangka panjang, menghasilkan outcome yang diharapkan dan mampu menyelesaikan masalah dengan cara pandang yang baru.

Sehubungan dengan suksesnya layanan seorang pemimpin yang mendunia, menurut penulis, seorang pemimpin haruslah menerapkan teori BAGJA yang aspiratif terhadap kebutuhan sekolah. Pengembangan program sekolah dengan menerapkan teori BAGJA, penulis dapatkan ketika penulis mengikuti Program Guru Penggerak.

Bagja merupakan singkatan dari Buat pertanyaan, Ambil pelajaran, Gali mimpi, Jabarkan rencana dan Atur eksekusi (BAGJA). Penulis telah menerapkan teori BAGJA ini dalam melahirkan dan mensukseskan suatu program sekolah yang telah disepakati bersama.

Penulis bersama teman-teman pendidik dan tenaga kependidikan, seluruh siswa, komite dan masyarakat telah sukses melaksanakan Open Turnamen Sepakbola antar SMA tingkat Provinsi.

Sewaktu siswa yang tergabung dalam Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) menyampaikan program mengadakan event tersebut, maka penulis sebagai kepala sekolah melaksanakan langkah pertama yaitu Buat pertanyaan kepada pengurus OSIS dan seluruh pendidik dan tenaga kependidikan.

Pertanyaannya seperti, apakah bisa dilaksanakan, kapan dilaksanakan, dan bagaimana perencanaanya muncul di awal pertemuan. Hal ini merupakan tahapan penting dari penerapan BAGJA, untuk merencanakan dan melaksanakan program sekolah.

Agar seluruh warga sekolah tahu apa latar belakang dan tujuan dari direncanakan dan dilaksanakannya program sekolah. Tahapan kedua untuk mensukseskan program sekolah adalah Ambil pelajaran.

Pada tahap ini kepala sekolah bersama-sama seluruh warga sekolah mengambil pelajaran dan pengalaman dari program yang sama yang telah dilakukan pada tahun sebelumnya, atau dari program yang sama yang telah dilakukan oleh sekolah atau organisasi lainnya.

Pada event open turnamen sepak bola yang diselenggarakan oleh SMAN 1 Padangganting, kepala sekolah bersama seluruh panitia yang sudah dibentuk berdiskusi untuk mengambil pelajaran dari event yang sama yang sudah dilaksanakan oleh sekolah pada tahun 2019.

Event yang sama yang dilaksanakan oleh MGMP PJOK SMA Kabupaten Tanahdatar, dan yang terakhir sebagai penentu adalah event yang diselenggarakan secara nasional di Kanjuruan, Semarang, Jawa Tengah.

Dari ketiga event yang sudah dilaksanakan, kepala sekolah dan pantia mengambil pelajaran dan pengalaman yaitu sekolah harus berkoordinasi dengan Camat dan Forkopimca, Kapolsek, Koramil, Komite sekolah, Puskesmas, Penggiat sepak bola di kecamatan, Kapolres dan Kapolda.

Semua pihak yang disebutkan di atas penulis undang untuk rapat persiapan event dan didapatkan kesepakatan bahwa semua pihak akan saling bekerja sama dan saling mendukung agar program ini, terlaksana dengan sebaik-baiknya tanpa ada perkelahian antar supporter dan pemain. Tahapan ketiga dari teori BAGJA adalah Gali mimpi. Pada tahap ini peran kepala sekolah sebagai penanggung jawab kegiatan mengajak seluruh panitia untuk bermimpi.

Bahwa jika kita bersatu, saling bekerja sama, saling mendukung, tidak memperbesar masalah kecil dan memperkecil masalah besar dengan saling berkoordinasi, saling memahami dan tanpa mengedepankan ego masing-masing, maka mimpi yang sudah dirajut bersama, yaitu Sukses Perencanaan, Sukses Pelaksanaan dan Sukses Prestasi akan tercapai.

Tahapan selanjutnya adalah Jabarkan rencana. Pada tahap ini penulis selaku kepala sekolah bersama-sama dengan seluruh panitia menyusun rencana suksesnya program yang akan dilaksanakan. Penulis berdasarkan pengalaman dan pelajaran yang didapatkan dari program sebelumnya, berkeyakinan bahwa semua rencana harus didiskusikan bersama.

Kepala sekolah menerima semua usulan dari semua panitia, mempertimbangkan rencana yang jitu dan memungkinkan keberhasilan program mencapai 100% serta menetapkan kebijakan dari rencana yang sudah disusun bersama tersebut.

Penulis meyakini apabila rencana disusun dengan mendengarkan usulan dan pendapat dari seluruh panitia (bottom to top, tidak selalu top to bottom), maka seluruh panitia akan bertanggung jawab melaksanakan rencana yang disampaikan dan sudah menjadi kebijakan yang dikeluarkan kepala sekolah.

Tahapan terakhir dari teori BAGJA adalah Atur eksekusi. Pada tahap ini seluruh panitia akan melaksanakan seluruh rencana kegiatan yang sudah dijabarkan, dan sepakati bersama serta sudah dikeluarkannya kebijakan oleh kepala sekolah, maka seluruh panitia akan melaksanakan seluruh program dengan rasa tanggung jawab dan berkomitmen sepenuhnya, agar program ini berlangsung dengan sukses dengan risiko seminimal mungkin.

Jika terjadi kendala ataupun masalah dalam pelaksanaan maka panitia melalui koordinator masing-masing kegiatan akan mendiskusikan dengan anggota. Dan berusaha untuk bertanggung jawab menyelesaikannya dengan tetap berkoordinasi dengan koordinator seluruh kegiatan dan kepala sekolah sebagai penanggung jawab kegiatan.

Dari rangkaian kegiatan pelaksanaan program, mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan monitoring kegiatan, kepala sekolah telah melaksanakan pengembangan program sekolah dengan menerapkan teori BAGJA yang penulis dapatkan selama kegiatan Program Guru Penggerak Angkatan IV Kabupaten Tanahdatar.

Hasil dari penerapan teori BAGJA ini telah penulis rasakan dengan suksesnya program event turnamen sepak bola tingkat SMA Se- Provinsi Sumatera Barat yang diikuti oleh 6 kabupaten/kota dan 16 tim sepak bola dari 14 SMA.

Penulis sebagai kepala sekolah bersama seluruh panitia dan dukungan dari seluruh elemen masyarakat Kecamatan Padangganting, Pemerintah Kabupaten Tanahdatar melalui dukungan Bupati Tanahdatar Eka Putra, SE. MM; Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga; Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat; Kepala Cabang Dinas Wilayah IV; Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanahdatar; MKKS SMA Kabupaten Tanahdatar.

Akhirnya semua perjuangan berbuah manis dari 3S yang telah dilaksanakan yaitu Sukses perencanaan, Sukses Pelaksanaan dan Sukses Prestasi. SMAN 1 Padangganting melalui Tim SMANSANTIANG FC bisa mengalahkan tim yang lain dan akhirnya menjadi juara I pada event Turnamen Sepak Bola SMANSANTIANG CUP 2022 tingkat Provinsi.

Kegiatan terselenggara dalam rangka memperingati hari jadi SMAN 1 Padangganting yang ke-40. Semoga kedepannya penulis bersama-sama dengan seluruh warga sekolah dan pemerhati pendidikan, melalui program-program sekolah yang berpihak pada murid akan menghasilkan prestasi yang luar biasa.

Prestasi dalam membangun karakter yang cemerlang maupun prestasi bidang akademik dan nonakademik sehingga Generasi Emas Tahun 2045 yang diimpikan oleh pemerintah Indonesia akan lahir dari siswa-siswi dari SMAN 1 Padangganting. Aamiin yaa robbal alamin.(***)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Darizal Basir Gelar Silaturahmi, Warga Usulkan Pembangunan Jalan Labuang Baruak

Merdeka Belajar dan Fleksibelitas Guru