PROHABA.CO, BEIRUT – Sedikitnya enam orang tewas dan lebih dari 30 lainnya cedera dalam baku tembak di protes Lebonon, saat demonstrasi menuntut pencopotan hakim pemimpin penyelidikan ledakan mematikan di pelabuhan Agustus 2020 berlangsung, pada Kamis (14/10).
Palang Merah Lebanon melaporkan enam kematian selama bentrokan di ibukota Lebanon, melansir CNN.
Menteri Dalam Negeri Lebanon Bassam Mawlawi mengatakan kepada wartawan penembak jitu dan pria bersenjata “menembak orang di kepala”, sementara empat roket B7 ditembakkan ke udara.
Peristiwa ini merupakan insiden kekerasan terburuk yang pernah terjadi di ibu kota yang dilanda krisis itu dalam lebih dari 10 tahun.
Ratusan pendukung Hizbullah yang didukung Iran dan sekutu utama Syiahnya, Amal, tengah berunjuk rasa menuju Istana Kehakiman kota, ketika tembakan dilepaskan ke arah pengunjuk rasa dari lokasi yang tidak diketahui.
Menurut pernyataan militer dan penyiar lokal, insiden itu segera memaksa demonstran dan jurnalis untuk berlindung.
Ada beberapa laporan penduduk lokal tentang penembak jitu yang menembaki demonstran dari atap gedung di daerah tersebut.
TV lokal dan video media sosial menunjukkan pengunjuk rasa bertopeng, menembakkan apa yang tampak seperti AK-47 dari balik penghalang jalan dan tempat pembuangan sampah.
Baca juga: Lebanon Menggagalkan penyeludupan Ganja ke Mesir Sebesar 4 Ton
Mereka tampaknya menembak balik ke arah orang-orang bersenjata, dan asap hitam membumbung dari salah satu bangunan di dekatnya.
Dalam sebuah pernyataan Kamis (14/10), militer Lebanon dikerahkan secara luas ke lokasi baku tembak.