Kebakaran di Terminal 2 (T2) Bandara Changi, Singapura, yang terjadi kemarin sore mengakibatkan sekitar 87 penerbangan tertunda. Tidak ada korban jiwa. Namun, tiga orang dilarikan ke rumah sakit lantaran sesak napas gara-gara menghirup asap.
Pasukan Pertahanan Sipil Singapura (SCDF) mengungkapkan, api berasal dari aula keberangkatan. Asap yang mengepul masuk ventilasi udara memicu alarm kebakaran sekitar pukul 17.40 waktu setempat atau 16.40 WIB.
Evakuasi di terminal tersebut langsung dilakukan dan tim Layanan Darurat Bandara Changi bersiap di lokasi. Penumpang dan para staf bandara, serta maskapai diarahkan ke hangar, landasan pacu dan tempat-tempat lainnya di luar gedung. Api berhasil dipadamkan dalam hitungan menit namun seluruh penumpang diminta untuk tetap berada di lokasi evakuasi.
“Situasi sudah terkontrol. Penerbangan di T2 terdampak,” bunyi pernyataan di akun Facebook Bandara Changi pada pukul 18.38 waktu setempat.
Api ternyata berasal dari ruang penyimpanan di aula kedatangan dan pemicu kebakaran sudah diketahui, namun pihak bandara tidak memaparkan dengan detail penyebab pastinya. Pihak bandara menyatakan jika penumpang bakal mengalami penundaan jam terbang yang cukup signifikan.
Sejak alarm berbunyi, seluruh penerbangan dari T2 dihentikan. Sedangkan pesawat yang akan mendarat dialihkan ke terminal tiga (T3). Pengalihan tersebut membuat kedatangan pesawat-pesawat tersebut terlambat.
Sebab sore hari jadwal kedatangan dan keberangkatan di Changi padat. Otomatis pesawat-pesawat yang dialihkan ke terminal satu dan tiga itu harus mengantri.
Profesionalitas pihak bandara dalam menangani situasi membuat para penumpang tenang. Hampir tidak ada penumpang yang dilanda kepanikan. Mereka duduk-duduk sambil menunggu instruksi selanjutnya. Petugas memberikan air mineral dan juga waktu untuk pergi ke toilet.
Beberapa penumpang diarahkan ke T3 dengan menggunakan bus. Penumpang yang datang ke T2 pasca kebakaran juga diarahkan ke T3. Namun begitu penerbangan tak kunjung normal, mereka mulai panik.
“Saya sangat khawatir karena kami ada janji dengan dokter esok pagi untuk mengangani putri saya yang patah lengannya, itu cukup penting,” ujar M Ramarao yang berencana terbang ke India bersama putrinya yang berusia 18 bulan. Hal senada juga diungkapkan oleh beberapa penumpang lainnya.
Dua jam setelah alarm berbunyi, kondisi di aula kedatangan T2 memang masih penuh dengan asap. Petugas membawa kipas-kipas berukuran besar untuk menghilangkan asap tersebut. Hingga pukul 20:10, T2 tetap ditutup dan tidak ada penerbangan.
Pihak bandara menegaskan jika penutupan dilakukan untuk memastikan keselamatan. Para penumpang disarankan untuk mengecek layar informasi penerbangan di terminal tersebut ataupun website resmi bandara Changi untuk mengetahui detailnya. (*)
LOGIN untuk mengomentari.