PADEK.CO—Pas di hari Kemerdekaan ke-78 RI, kawasan Parak Jambu di Dadok Tunggul Hitam, Kecamatan Kotorangah, Kota Padang, kembali dilanda banjir, Kamis (17/8/2023). Akibatnya, seluruh pemukiman warga terendam air. Kejadian ini menambah deretan bencana banjir yang telah sering melanda daerah tersebut, yang membuat masyarakat semakin khawatir dan merasa trauma.
Hujan deras yang telah mengguyur kota sejak siang hari Kamis menyebabkan Sungai Parak Jambu meluap, membanjiri daerah tersebut serta daerah sekitarnya. Kelurahan Dadok Tunggul Hitam, Kecamatan Koto Tangah, menjadi salah satu yang paling terdampak. Banyak warga yang terpaksa mengungsikan kendaraan dan barang berharga mereka di atas jembatan demi menyelamatkan diri.
Masyarakat setempat mengungkapkan bahwa daerah ini sudah menjadi langganan banjir, yang meninggalkan luka emosional yang mendalam. Trauma dari banjir sebelumnya, yang terjadi pada 14 Juli lalu, masih teringat di benak mereka. Mereka merasa bahwa langkah tegas dari pemerintah sangat dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan ini secara permanen.
Salah seorang warga, Eko (45) mengharapkan perhatian lebih dari Pemerintah Kota maupun Pemerintah Provinsi. “Banjir yang kembali datang ini, telah merusak properti kami dan membuat kami tidak merasa aman di rumah sendiri. Kami berharap tindakan konkret dapat diambil untuk mengatasi masalah laten ini,” ujarnya kepada wartawan.
Pantauan di lapangan, situasi banjir saat ini juga semakin mengkhawatirkan, di mana air telah mencapai betis kaki orang dewasa. Warga tampak sibuk mengemas barang-barang berharga mereka dan memindahkannya ke tempat yang lebih tinggi, berusaha untuk melindungi harta benda mereka dari kerusakan akibat air bah.
Warga minta Pemerintah segera merespons kondisi ini dengan tindakan nyata. Dengan upaya penanggulangan yang tepat dan berkelanjutan. Warga Parak Jambu berharap dapat kembali hidup dengan tenang tanpa harus cemas terhadap ancaman banjir yang terus-menerus mengintai. (*)