Bank Mandiri Lebih Selektif Salurkan Kredit
JAKARTA- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memilih selektif dalam menyalurkan kredit dengan menyasar sektor yang dinilai masih aman serta meningkatkan biaya pencadangan mengantisipasi penurunan kredit sebagai dampak Covid-19.
Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar saat memaparkan kinerja triwulan- I 2020 di Jakarta, Senin (8/6) mengatakan pihaknya berupaya optimal menopang roda ekonomi Indonesia dengan membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Namun ketidakpastian akibat Covid-19 dalam kondisi global termasuk penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang berbeda di sejumlah wilayah, membuat pihaknya sulit memprediksi target.
“Kami terus terang mengalami kesulitan untuk menyusun revisi target. Kami ingin tumbuh, tapi dalam situasi ini prioritas kami restrukturisasi dan perbaikan, kami akan menyesuaikan,” katanya.
Senada dengan Royke, Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri, Silvano Winston Rumantir menambahkan pihaknya akan tetap mendukung debitur terutama yang masih sehat. Ia merinci porsi kredit di sektor farmasi tumbuh mencapai 16,9 persen, begitu juga fast moving consumer goods (FMCG/barang konsumen) tumbuh 6,9 persen, dan telekomunikasi tumbuh 44 persen.
“Kami akan fokus ke sektor yang resilient di dalam masa pandemic Covid-19,” katanya.
Realisasi kredit konsolidasi perusahaan pelat merah ini selama triwulan pertama ini mencapai 902,7 triliun rupiah atau naik 14,20 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.
Adapun portofolio kredit Bank Mandiri yakni segmen wholesale mencapai 513 triliun rupiah atau tumbuh 17,92 persen dan segmen ritel sebesar 273,1 triliun rupiah atau tumbuh 9,47 persen secara tahunan.bud/E-9
