Palembang (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, merevitalisasi Pasar Cangkring untuk meningkatkan layanan bagi masyarakat dalam upaya menggerakan ekonomi daerah di tengah pademi COVID-19.
Bupati Banyuasin Askolani di Pangkalan Balai, Sabtu, mengatakan, penambahan bangunan di Pasar Cangkring ini diharapkan mampu memberikan kenyamanan kepada pedagang dan pembeli dalam melakukan transaksi sebagai sarana pertumbuhan dan pemulihan ekonomi.
Pemkab juga berharap nantinya terjadi omzet dari semula Rp14 miliar menjadi Rp20 miliar per tahun.
Kondisi ini dapat terjadi karena terjadi peningkatan pendapatan masyarakat dan pedagang, peningkatan Penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD), peningkatan jumlah pedagang dari luar Kecamatan Banyuasin III.
Kami harus kembangkan pembangunan ini dengan sebaik-baiknya. Pembagian los juga harus transparan, tidak ada permainan dalam pemberian los. Harus diundi agar merata dan jelas, kata Askolani.
Askolani menekankan adanya pemberikan fasilitas bagi pedagang kaki lima serta tidak ada pengusiran terhadap mereka.
Kami tahu mereka bekerja dan berjualan pasti untuk menghidupi keluarga. Pemkab Banyuasin wajib untuk memberikan fasilitas untuk mereka, kata dia.
Kepala Dinas Kopersi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banyuasin Erwin Ibrahim mengatakan pembangunan Pasar Cangkring ini merupakan lanjutan dari Pembangunan Pasar Rakyat Pangkalan Balai Baru.
Pasar Rakyat Pangkalan Balai Baru hanya mampu menampung sekitar 350 pedagang, sedangkan jumlah pedagang yang ada sebanyak 1.118 pedagang.
Oleh karena itu, Pemkab Banyuasin menilai perlu diperluas agar bisa menampung seluruh pedagang dalam melakukan akitivitas jual beli.
“Sebanyak 192 los dan 34 kios segera dibangun dengan target selesai dalam 90 hari,” kata dia.