Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Perwakilan Sumbar mencatat 714 sekolah di Sumbar yang telah menjalin kerja sama untuk menjadi peserta Simpanan Pelajar (SimPel) sampai bulan September 2017. Dengan 33.269 siswa menjadi nasabah SimPel. Padahal, jumlah sekolah tingkat dasar dan menengah di Sumbar mencapai 6.352 sekolah dengan jumlah siswa 1.075.108 siswa.
“Hal tersebut menunjukkan, baru sekitar 11,24 persen sekolah yang telah bekerja sama mendaftarkan siswanya menjadi peserta SimPel, serta baru ada sekitar 3,09 persen siswa yang menjadi nasabah tabungan ini,” kata Kepala OJK Perwakilan Sumbar, Darwisman, saat pembukaan Lomba Rangking 1 tingkat SMP dan SMA se-Kota Padang dan Pameran Industri Jasa Keuangan di Auditorium UNP, akhir pekan lalu.
Dalam kegiatan Lomba Rangking 1 tersebut, juara 1 tingkat SMP yakni Nauval Hariesky (SMP Al Azhar 32) dan juara 1 tingkat SMA yakni Sylvia Susilo (SMA Don Bosco Padang). Sementara pemenang booth terbaik yakni Bank Mestika dan yel-yel terbaik SMP Frater.
Melihat data tersebut, kata Darwisman, masih terdapat potensi besar yang dapat dimanfaatkan pelaku usaha jasa keuangan. Sebagai ilustrasi saja, bila 1.075.108 siswa di seluruh Sumbar ditambah dengan guru kurang lebih 103.497 orang, rutin menjalankan arahan Gubernur Sumbar untuk menabung pada hari Rabu pekan pertama setiap bulan, dengan jumlah tabungan Rp10.000 saja. Dalam satu bulan dana yang dapat dihimpun sebesar Rp 11,78 miliar.
“Nah, hal itu baru dihitung dengan rentang waktu satu bulan. Lalu, bagaimana kalau dihitung selama satu tahun, maka dana dapat dikumpulkan sebanyak Rp141,43 miliar. Tentu jumlah sebesar ini akan membawa dampak yang luas kepada masyarakat,” ungkap Darwisman.
Untuk itu, melalui sejumlah kegiatan pada peringatan bulan inklusi keuangan di Padang ini, OJK mengharapkan agar para siswa yang hadir mencapai 1.500 orang siswa/siswi, dapat lebih mengenal berbagai pilihan produk dan jasa keuangan yang tersedia di Sumbar.
”Bulan inklusi keuangan ini dapat menjadi momentum peningkatan budaya menabung masyarakat melalui pemanfaatan berbagai produk jasa keuangan. Sehingga sinergi yang telah terbangun dengan para pelaku usaha jasa keuangan serta stakeholder selama ini, dapat terus terjaga,” ucapnya.
Sekprov Sumbar, Ali Asmar berharap, agar upaya tersebut didukung bersama, supaya sekolah-sekolah yang belum menjadi peserta SimPel, bisa ikut menjadi bagian dari generasi yang hemat. Tidak hanya itu, Ali juga meminta kepada pihak sekolah, untuk serius menyikapi SimPel tersebut.
“Jadi, kepada pihak sekolah, harap hal ini disampaikan kepada anak-anak, agar mereka bisa ikut menabung. Dengan nilai Rp10.000 per bulan, akan membantu ke hidupan anak-anak kita pada masa mendatang. Selain itu, kepada pihak perbankan, juga diharap terus sosialisasikan hal tersebut ke setiap sekolah,” ucap Ali Asmar. (*)
LOGIN untuk mengomentari.