in

Baru Sembilan PLTD di Mentawai

Elektivitas Listrik masih Rendah 

Sampai tahun 2017 hanya ada sembilan lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di Mentawai. Dari sembilan lokasi PLTD tersebut hanya PLTD Tua Pejat, Mailepet, Sikakap dan Pokai yang menyala selama 24 jam. Sementara lima PLTD lainnya hanya hidup selama 12 jam.

Sembilan PLTD tersebut tersebar di beberapa lokasi yaitu PLTD Tua Pejat, Mailepet, Sikakap, Pokai, Sibaru, Seibi, Peipei, Saumanganyak dan Betaet. 

“Kepulauan Mentawai ini aksesnya tidak ada jalur daratnya, pulaunya juga terpisah-pisah dan terisolir. Hal itu yang membuat susahnya pembangunan di Kepulauan Mentawai ini,” kata GM PT PLN Persero Wilayah Sumbar, Bambang Yusuf yang mengunjungi Kepulauan Mentawai, Rabu (16/8) lalu. 

Dilihat dari rasio desa berlistrik Kepulauan Mentawai 2017 ini baru 44 persen. Dimana Mentawai memiliki 43 desa dan berlistrik baru 20 desa. Sedangkan rasio elektrifikasinya per Juli 41,8 persen. “Tahun 2017 ini ada program listrik desa (lisdes) akan ada 16 desa terdiri dari empat desa baru dan 12 desa lama akan dialiri listrik,” sebutnya.

Kendala tidak meratanya listrik di Mentawai ini tak terlepas dari faktor ekonomi masyarakat. Sebab untuk pemasangan listrik masyarakat akan dikenakan biaya dari biaya penyambungan listrik, instalasi dan biaya Sertifikat Layak Operasi (SLO). Seperti biaya penyambungan listrik beban 450 kwh dikenakan sebesar Rp 421 ribu. Sedangkan biaya SLO rata-rata untuk 450 kwh sebesar Rp 40 ribu. Sementara biaya untuk pemasangan instalasi listrik tergantung dari jumlah titik pemasangannya. 

“Dulu ada program pemerintah dari APBN yang membantu membiaya pemasangan listrik, tapi sekarang sudah tidak ada,” lanjutnya. Namun begitu, Bambang Yusuf mengatakan PLN akan memperjuangkan penerangan di daerah terisolir demi NKRI. Sebab menurutnya saat ini belum ada listrik berarti belum merdeka.

Bertepatan pada 17 Agustus lalu, PLN Wilayah Sumbar meresmikan pengoperasian 24 Jam di PLTD Mailepet dan PLTD Pokai. Kemudian di 2017 ini juga ada penambahan lima unit mesin dengan daya 200 kwh yang tersebar di tiga lokasi PLTD. Satu unit mesin di PLTD Mailepet, dua unit mesin di PLTD Pokai dan dua unit mesin lagi di PLTD Sikakap. Selanjutnya pada 2018 nanti PLN Wilayah Sumbar berencana melakukan penambahan 2×500 kwh untuk PLTD di Tua Pejat dan 1×200 kwh di PLTD Mailepet.

Bupati Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet menyebutkan elektivitas listrik di Mentawai masih rendah sebesar 32 persen. Upaya untuk meningkatkan elektivitas tersebut kerja sama antara pemerintah daerah dengan PLN dan dunia usaha lainnya.

“Selain PLN juga ada biomasa dari bambu. Lalu juga ada tawaran dari kayu tetapi tidak saya setujui, karena kalau kayu ditebang akan mengakibatkan hutan gundul. Kalau bambu satu rumpun ditebang akan tumbuh lagi. Strategi itu cocok di sini, Mentawai kepulauannya terpencar-pencar. Sedangkan PLN mahal biayanya untuk menarik jaringan tetapi semuanya bagaimana kerja sama mencari titik temu antara PLN, Pemda dan dunia usaha,” jelasnya. 

Dengan adanya listrik di Mentawai menargetkan dapat meningkatkan elektabilitas masyarakat sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. ”Saya berterima kasih PLN bisa langsung datang mengunjungi lokasi. Dengan begitu PLN bisa melihat langsung bagaimana keadaaan Mentawai yang berbeda dari daerah lainnya,” ujarnya. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by virgo

BIM Ditutup, Kasang Banjir

QS. Al Baqarah: 25