in

Bawa Panah, 12 Jamaah Diamankan

Jenazah Pelaku Pembakaran Dijemput Keluarga

Mengantisipasi berulangnya kasus teror berujung pembakaran di Mapolres Dharmasraya, kemarin (14/11) dini hari, jajaran Polres Pesisir Selatan (Pessel) mengamankan 12 orang pria berpakaian gamis di Masjid Quba Kampung Kotopanjang, Kenagarian Barung-barung Belantai,  Kecamatan Koto XI Tarusan. 

Rombongan ini pertama kali terpantau berada di Masjid Muhabatul Qulum kawasan Siguntur Tarusan untuk kegiatan pengajian dan menetap di lingkungan masjid tersebut beberapa hari. Sabtu (11/11), rombongan ini bergerak ke Masjid Quba Kampung Kotopanjang.

Kapolres Pessel, AKBP Ferry Herlambang kepada Padang Ekspres di Pessel, kemarin (14/11), membenarkan diamankannya ke-12 orang berpakaian gamis itu. 

Polisi juga menyita 3 buah busur panah lengkap dengan 8 anak panah yang dibawa menggunakan sebuah mobil. Saat diamankan, perwakilan rombongan menyebut bahwa panah itu digunakan hanya untuk latihan memanah di sela-sela kegiatan pengajian. Hal ini sesuai dengan sunah nabi. 

”Awalnya, kami mendapat laporan dari masyarakat terkait latihan memanah. Namun setelah diselidiki, ternyata tidak ada bukti lain yang menyatakan bahwa mereka melakukan tindakan melanggar hukum. Artinya, ke-12 pria tersebut hanya kami amankan, bukan ditangkap dan nanti mereka akan dilepaskan ,” ungkap Ferry.

Dari penyelidikan, tambah dia, ke-12 orang ini mengaku hanya melakukan perjalanan dakwah. Sedangkan anak panah beserta busur yang ditemukan tersebut, murni digunakan untuk mengisi waktu luang dalam perjalanan ibadah mereka. 

”Tidak ada pelanggaran hukum yang mereka lakukan, dan semuanya serba kebetulan dengan keberadaan kasus pembakaran Mapolres Dhamasraya,” ujar Fery menegaskan bahwa rombongan ini tidak ada kaitannya sama sekali dengan aliran-aliran yang dilarang hukum. Pihaknya juga mengapresiasi langkah proaktif masyarakat melapor ke kepolisian.

Di sisi lain, Ketua Rombongan Jamaah, Firman, 40, juga menegaskan bahwa kegiatan yang mereka lakukan rutin dengan murni ditujukan untuk mempererat tali silaturahmi dan memakmurkan masjid. Firman mengaku tidak mengetahui sama sekali terkait kelompok pembakaran Malpores Dharmasraya. 

”Kegiatan yang kami lakukan ini murni kegiatan dakwah dan bukan bertujuan makar atau lainnya. Kami melakukan kegiatan ini dengan biaya sendiri, serta tidak ada kaitan sama sekali dengan kelompok manapun,” ujarnya. 

Wali Nagari Barung-Barung Belantai Timur, Jasril membenarkan pihak kepolisian mengamankan 12 orang jamaah masjid di nagarinya. ”Waktu itu, saya selaku wali nagari dipanggil salah seorang warga terkait pengamanan 12 orang jamaah. Tapi terkait apa pengamanan itu, saya tidak tahu,” ujarnya. 

Perketat Daerah Rawan

Di sisi lain, Polres Solok Selatan (Solsel) meningkatkan keamanan di daerah perbatasan yang memiliki akses alternatif dari Solsel menuju lintas Sumatera di Rimbobujang, Provinsi Jambi. Bahkan, Polres Solsel sudah mendirikan pos polisi di Nagari Talao, Kecamatan Sangir Balai Janggo.

”Dua personel Polri akan dikirim ke Pos Polisi di Talao. Sebagai daerah lintas Sumatera, tidak tertutup kemungkinan jalur ini menjadi tempat pelarian dan persembunyian,” tegas Kapolres Solsel AKBP Mochamad Nurdin kepada Padang Ekspres, di ruang kerjanya.

Selain dua personel, pengamanan di pos polisi itu itu juga didukung anggota polisi lainnya yang saat ini mengamankan perusahaan sawit PT Tidar Kerinci Agung (TKA).

Tidak sekadar pos polisi di Talao, lanjut M Nurdin, tahun depan dibangun asrama 12 pintu di Polsek Sangir Jujuan meliputi wilayah hukum Kecamatan Sangir Balai Janggo dan Sangirjujuan.

Soal pembangunan asrama tersebut, menurut dia, sudah disetujui Kapolda Sumbar. Seiring adanya asrama itu, maka anggota Polri di Polres Solsel bakal betah bertugas di Polsek Sangirjujuan. ”Di sana warga tidak menyiapkan kos-kosan, sehingga sulit mencari tempat tinggal,” terang dia.

Pihaknya memprogramkan membangun rumah babinsa di setiap kenagarian di Solsel yang bertugas 24 jam melayani masyarakat. Sejauh ini, baru Nagari Lubukmalako yang meresponsnya. ”Kita berharap nagari lain juga melakukan hal sama,” harap dia.

Kapolsek Sangirjujuan, Iptu Dony Rinaldi mengakui bahwa keberadaan asrama polisi itu sudah menjadi harapan warga. ”Mudah-mudahan anggota kita lebih betah bertugas di sini, dan melayani masyarakat sepenuh hati,” harapnya. 

Dijemput Keluarga

Kemarin (14/11) sekitar pukul (14/11), kedua keluarga pelaku pembakar Mapolres Dharmasraya mendatangi Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumbar. Keluarga pelaku, dijadwalkan menjalani tes DNA untuk kemudian dicocokkan dengan kedua pelaku. 

Pantauan Padang Ekspres, setiba di Rumah Sakit Polda Sumbar, kedua keluarga pelaku dibawa ke ruang Kepala Rumah Sakit (Karumkit) untuk diberikan penjelasan. Kemudian, dibawa menuju ruang penyimpanan jenazah, dan berselang lima menit keluarga bersama tim kepolisian menuju aula rumah sakit.

Di luar ruangan penyimpanan jenazah itu, terlihat dua peti mati telah disiapkan. Penjagaan ketat juga dilakukan pihak  kepolisian, siapapun dilarang mendekati ruang penyimpanan jenazah. 

Sekitar pukul 15.40, dua mobil ambulans bersiap membawa kedua peti mati berisikan jenazah pelaku. Sedangkan, pihak keluarga pelaku memilih jalan keluar lain dan langsung masuk ke mobil Avanza warna abu-abu. Sehingga wartawan yang saudah lama menunggu, tidak bisa mewawancarai keluarga pelaku. 

Iringan mobil ambulans pembawa kedua jenazah pelaku ini, dikawal dua mobil patroli polisi. Sedangkan mobil Avanza yang disinyalir berisikan keluarga pelaku, ikut rombongan iringan menuju kampung halaman masing-masing. 

Kepala Bidang Dokter dan Kesehatan (Kabid Dokkes) Polda Sumbar, Kombes Pol Danang Pamudji mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan proses pemulangan kedua jenazah. Selain itu, pihaknya juga sudah memastikan yang datang tersebut merupakan keluarga pelaku.

”Kami sudah lakukan sesuai prosedur yang ada, bahwa sudah dipastikan (yang datang) bagian dari keluarga pelaku. Kedua jenazah sebelum dibawa sudah dimandikan dan dikafani oleh pihak keluarga,” terang Kabid Dokkes di Rumah Sakit.

Dari informasi yang diterimanya dari pihak keluarga pelaku, pemakaman dilakukan di masing-masing kampung pelaku. ”Pelaku yang dari Muarobungo dimakamkan di sana, dan Merangin dimakamkan di Merangin,” tambahnya.

Untuk sampel hasil autopsi para pelaku, menurut dia, sudah dibawa Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri. Begitupun sampel DNA pelaku dan keluarga, sudah dikirim ke Jakarta. 

Karumkit Bhayangkara Polda Sumbar, dr Tasrif menambahkan, pemulangan kedua jenazah pelaku sesuai arahan Densus 88 Mabes Polri yang berwewenang dalam menangani kasus ini. ”Ini sudah sesuai dengan prosedur mereka (keluarga) sudah tes DNA dan proses pemulangan jenazah sepenuhnya berada di bawah kewenangan Densus 88,” ujar dia. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by Julliana Elora

Sepasang Merpati yang Sedang Berkencan

Revisi Pertumbuhan Kredit