PADEK.CO—Anak berusia Iima bulan bernama Azizah Putri Suharman asal Duku, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), didiagnosis menderita penyakit Kolestasis Intrahepatal ec CMV (kegagalan saluran cairan empedu ke usus halus) dan Sirosis (kerusakan hati).
Setelah mendapatkan perawatan dan penanganan dari rumah sakit di Provinsi Sumbar, Azizah harus dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo (RSCM) Jakarta. Namun karena terkendala biaya, sampai saat ini Azizah masih terbaring lemah dan mengeluarkan darah lewat pusar dan bekas jahitan sehingga harus bolak-balik ke IGD dan unit bedah.
Ibu Azizah, Sri Wahyuni mengatakan, sebelumnya ia melahirkan Azizah secara normal dibantu bidan tanpa ada kendala apapun. Anaknya lahir sehat seperti anak lainnya.
Memasuki usia satu bulan, Azizah mulai kurang menyusui (ASI). Lalu ia berinisiatif membawa Azizah ke bidan tempat ia melahirkan untuk berkonsultasi. Bidan itu menyarankan agar Azizah dirujuk ke puskesmas karena Azizah tampak kuning.
“Untuk pemeriksaan lebih detail, puskesmas merujuk ke RSUD M. Zein Painan dengan hasil pemeriksaan penyumbatan saluran empedu. Kemudian dirujuk ke RSUP Dr M. Djamil Padang. Dilakukan pemeriksaan Intraoperatif Kolanbiografi, Injeks Ganciclovir, pemeriksaan labor dengan hasil Artesia Billier Tipe 4, pemeriksaan serum IgG IgM CMV hasil positif, pemeriksaan PCR darah dan urin hasil positif, konsul dengan THT gangguan pada telinga kiri.
Setelah dilakukan operasi pada 22 Mei 2023, diagnosa utama Kolestasis Intrahepatal ec CMV dan Sirosis (kerusakan hati). Kondisi Azizah saat ini terbaring lemah dan mengeluarkan darah lewat pusar dan bekas jahitan.
Ia mengungkapkan, kondisi Azizah setelah operasi terbaring lemah dan mengeluarkan darah lewat pusar dan bekas jahitan sehingga harus bolak balik ke IGD dan unit bedah.
Setelah bekas operasi kering atau sehat, Azizah akan dirujuk ke RSCM di Jakarta untuk dilakukan pencangkokan hati dari pendonor. Jika tidak dilakukan, kondisi Azizah akan semakin memburuk dan bisa berujung fatal.
Sri Wahyuni menyebut saat ini ia kesulitan untuk mencari biaya berangkat ke Jakarta. Dirinya adalah seorang Ibu rumah tangga dan suami buruh harian lepas yang harus menghidupi Azizah dan 2 orang kakak Azizah dengan penghasilan per minggu Rp200.000.
Ia menyebut, biaya yang dibutuhkan untuk pengobatan Azizah adalah Rp80 juta, termasuk biaya transportasi dan vitamin obatan yang tidak ditanggung BPJS. Azizah sangat membutuhkan bantuan semua orang agar bisa melakukan donor hati untuk keberlangsungan hidupnya.
“Saya dan keluarga besar sedang berjuang untuk mengumpulkan dana yang mana semuanya sudah terpakai untuk biaya transportasi bolak balik dari Painan ke Kota Padang,” tutupnya.
Jika ada pembaca budiman yang berniat membantu Azizah, bisa ke rekening ibunya BRI cabang Tarusan Painan nomor rekening 548601013613534 atas nama Sri Wahyuni.(*)