Pameran dan pemasaran produk kreatif ramai diserbu pengunjung Batigo Fest 2022 yang diselenggarakan sepekan, sejak 25 Oktober. Selain masyarakat yang didominasi anak muda, bazar ini juga dikunjungi Wakil Gubernur Audy Joinaldy, Wali Kota Padang Hendri Septa, Kepala BPPD Sumbar Sari Lenggogeni, Ketua IATTA Sumbar M Zuhrizul, Ketua Peradi Padang Miko Kamal, para pegiat pariwisata dan ekonomi kreatif.
Ketua Pelaksana Batigo Fest Yulviadi menyebutkan, Bazar Produk Kreatif di Batigo Fest 2022 menjadi ruang untuk kembali memotivasi pelaku UMKM agar secara kontiniu menghasilkan terobosan yang adaptif, kreatif dan inovatif untuk memenuhi kebutuhan pasar sesuai selera konsumen.
Batigo Fest berlangsung mulai dari Pukul 10.00-23.30 WIB di Jln KH Ahmad Dahlan No 19 Alai Parak Kopi, seberang Masjid Raya Sumbar. Produk kreatif yang dipamer dan pasarkan terdiri dari Kriya, Clothing seperti baju kaos, topi dan tas, juga ikat pinggang, sepatu, makanan dan puluhan suvenir hasil karya UMKM.
“Kita ingin mempromosikan karya produk berkualitas dan inovatif ini jadi serbuan anak muda Sumatera Barat, khususnya Kota Padang,” tambah Yulviadi yang akrab disapa Bang Adek itu.
Ketua Forum Sumbar Kreatif itu menambahkan, Batigo Fest 2022 memilih tema “Pucuak Rabuang” karena memiliki harapan untuk jangka panjang bagi para pelaku kreatif untuk berkembang dan maju serta mampu meningkatkan ekonomi kreatif di Sumbar.
Menariknya lagi, produk yang ditampikan pada ajang ini adalah hasil karya sendiri, yang juga bisa langsung disaksikan beberapa proses pembuatan, salah satunya Onakwa Rajutan Handmade sebagai pelaku yang melahirkan tas dan sandal rajutan
“Proses pembuatan tas atau sandal rajutan ini memiliki durasi waktu yang berbeda. Pada pembuatan sandal rajutan, kami menghabiskan waktu satu hari, jika tas rajut membutuhkan waktu paling lama 3 hari” kata Ratu, pemilik produk kreatif UMKM itu.
Ada juga produk karya Poppy Suhaimi berupa lampu hias berbahan tutup gelas plastik yang dirajut dengan benang atau kawat, serta tas dari plastik limbah yang kemudian menghasilkan tas rajutan.
“Karena kita fokus pada limbah, yang kemudian sama-sama kita tahu butuh waktu panjang untuk terurai, dan bisa merusak lingkungan. Berangkat dari ini kami termotivasi mengurangi limbah plastik, dengan menyulap jadi sesuatu yang kembali bermakna dan menjual,” tutur Poppy.
Berbagai bentuk keunikan Bazar Produk Kreatif, juga dipamerakan pemilik Achi Craft Galery. Dia menyulap kulit sapi, kambing dan domba menjadi sepatu, tas, dompet, ikat pinggang dan tali jam. Kemudian, menjadikan daun jati sebagai motif pada produknya yang ditransfer ke sepatu kulit sehingga menghasilkan motif natural daun.
Dalam bazar ini, pengunjung juga akan menemukan merchandise Band. Berbagai macam merchandise brand lokal yang sering berkolaborasi dengan grup band wilayah Sumatera.
Memasuki pintu bazar, sebelah kanan, ada Indonesiasia, sebuah usaha Aparel yang menyediakan kaos polos produk Indonesiasia sendiri, menerima jasa sablon, DTF & Polyflex beserta sablon manual.
Dayat, pelaku di Indonesiasia mengatakan, sudah saatnya kita membuat brand dan produk sendiri.
“Sebenarnya keinginan ini berawal dari suatu mimpi saya untuk membeli baju mahal, tapi keterbatasan uang. Lalu saya berinisiatif membuat brand sendiri agar kelak mewujudkan mimpi untuk membeli baju bermerek yang saya mau,” ungkapnya.
Satu lagi, produk rumahan berupa makanan yang dikemas sendiri dengan kemasan yang sudah diinobaaikan semenarik mungkin.
Dulu kita hanya bisa menikmati kue pilin di warung kaki lima yang hanya diletak di dalam toples. Di sini, Eby pemilik Usaha Eby berinovasi dengan mengemas kue pilin menjadi daya tarik pengunjung.
Usaha Eby juga melayani resseler dan distributor. “Hadirnya ruang Bazar, salah satunya di Batigo Fest 2022 ini keren sekali, karena memunculkan anak muda yang kreatif, membuka peluang kerja sama dan kolaborasi untuk membangun bisnis anak muda agar lebih baik,” ujarnya.
Selanjutnya, ada Bazar Produk Kreatif milik Loybee, anak muda yang berjiwa usaha dan penuh inovasi membuat brand dan produk sendiri berupa gelang dari bahan tali Korea anti air, dan gelang rajutan.
Loybee merajut manik-manik menjadi sebuah kalung dengan kombinasi warna yang diskusi anak muda. Loybee juga bisa membuka pesanan sesuai selera dan menerima permintaan untuk suvenir dan handpers.(rel)