Dari kiri ke kanan: Direktur Pengawasan OJK Kantor Regional (KR) 5 Sumbagut Mulyanto (dua kiri), Direktur PT BEI Samsul Hidayat, Dekan Fakultas Agama Islam UMSU Dr Muhammad Qorib, MA, Dirut PT Phintraco Sekuritas Jeffrey Hendrik, Wakil Rektor UMSU Dr Muhammad Arifin Gultom dan Kepala Perwakilan PT BEI Medan Muhammad Pintor Nasution di Kampus UMSU Jalan Kapten Mukhtar Basri Medan Selasa (26/9) sore. (Berita Sore/Hj Laswie Wakid )
MEDAN (Berita): PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menjalin lebih dari 300 universitas di Indonesia dan sekaligus BEI merupakan satu-satunya di dunia yang punya “Galeri Investasi”. “Ini bagian dari BEI untuk mengembangkan dan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang investasi saham,” kata Samsul Hidayat, Direktur PT BEI di Medan Selasa (26/9).
Samsul hadir pada peresmian Galeri Investasi Syariah Fakultas Agama Islam UMSU sekaligus seminar “Gerakan Melek Investasi Keuangan Syariah” di Kampus UMSU Jalan Kapten Mukhtar Basri Medan. Hadir juga Direktur Utama PT Phintraco Sekuritas Jeffrey Hendrik.
Direktur Pengawasan OJK Kantor Regional (KR) 5 Sumbagut Mulyanto, Wakil Rektor UMSU Dr Muhammad Arifin Gultom, Dekan Fakultas Agama Islam UMSU Dr Muhammad Qorib, MA dan Dekan Fakultas Pertanian Ir Alridiwirsah, MM serta Kepala Perwakilan PT BEI Medan Muhammad Pintor Nasution. Peserta mahasiswa UMSU dari berbagai fakultas.
Direktur PT BEI Samsul Hidayat menyebut galeri investasi dimaksudkan untuk memberikan pemahaman sekaligus transaksi saham di BEI. “Melalui mekanisme di sini mahasiswa bisa jadi pengusaha,” katanya. Indonesia membutuhkan ribuan orang untuk bersaing antar negara karena dunia tak ada lagi batasnya. “Kita berkompetisi dengan negara-negara lain,” ungkapnya.
Dirut PT Phintraco Sekuritas Jeffrey Hendrik pihaknya sudah kerjasama mendirikan Galeri Investasi dengan perguruan tinggi di berbagai kota seperti Jambi, Samarinmda, Gorontalo, Kupang, Makassar, Purwokerto dan Purworejo.
Jefrrey menyebut Galeri Investasi Syariah di UMSU ini merupakan galeri ke 66, sebelumnya ada 65 galeri (3 aceh, 3 papua dan puluhan lainnya di berbagai kota). Dari 65 galeri itu. 9 diantaranya adalah Galeri Investasi Syariah, dann ini ke 10 yang kerjasama dengan Phintraco Sekuritas.
Menurutnya, galeri investasi bertujuan sebagai tempat untuk belajar, apa itu saham, saham syariah dan juga tersedia real time saham-saham di BEI. Info real time yang sama dilihat oleh investor di Singapura dan seluruh dunia. Juga sebagai sarana untuk berlatih sekaligus memulai investasi saham. “Untuk praktek dengan investasi saham ini sangat penting. Praktek dilakukan karena bisa mengendalikan emosi bagaimana timing kita untuk berinvestasi,” katanya.
Sama seperti fenomena di kota-kota besar saat ini. Waktu SD belajar naik sepeda terus menerus keliling komplek. Waktu SMP naik sepeda keliling kota, waktu SMA naik motor, waktu kuliah naik motor dan satu tangan pegang gadge karena ternyata ojek online. “Itu adalah gambaran tahapan untuk berinvestasi. Kalau trampil maka akan jadi investor yang sukses,” katanya.
Direktur Pengawasan OJK KR 5 Sumbagut Mulyanto mengatakan kalau para mahasiswa tanam saham maka untuk kemajuan Indonesia. “Apalagi kita bersaing di era satu kawasan yang sama,” katanya.
Menurut Mulyanto, baru diperkenalkan dengan “Melek Investasi Syariah”. Apa itu? Dengan adanya Galeri Investasi maka mahasiswa akan berinteraksi dengan lantai bursa. “Tapi sekarang semua lewat galeri melalui Phintraco Sekuritas,” katanya.
Saat ini hampir 50 persen masuk Islamic Indeks seperti Blue Bird. “Jadi tak perlu ragu untuk investasi. Menanam dahulu, memanen kemudian,” ungkap Mulyanto. Ia menambahkan Komite Nasional Keuangan Syariah OJK juga konsen bagaimana keuangan syariah ini baik. OJK mengawasi dan melindungi termasuk prinsip syariah.
Di Sumut, Galeri Investasi Syariah ke 3. Tahun lalu, Galeri Investasi Syariah di UINSU dan kemarin di IAIN Padangsidempuan. “Kita berinvestasi tapi juga secara syariah. Untuk mendapatkan saham investor, butuh kesabaran. Tidak perlu buru-buru, beli banyak lalu ditinggal,” jelasnya.
Mulyanto menjelaskan strategi keuangan sampai tahun 2016, survei OJK terdata 11 persen penggunaan produk jasa keuangan. Paling tinggi di pasar modal, menyusul Industri Keuangan Non Bank (IKNB), perbankan 5,01 persen.
Wakil Rektor UMSU Dr HM Arifin Gultom mengatakan Galeri Investasi ini dapat sebagai tempat mahasiswa untuk praktek, bisa juga transaksi dengan modal hanya Rp100.000. (wie)