Jakarta (Antarasumsel.com) – Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menelusuri penyebab indeks harga saham gabungan (IHSG) yang cenderung mengalami penurunan menjelang penutupan perdagangan.
“Performa IHSG menjelang penutupan cenderung menurun. Jam 16.00 WIB kurang 10 menit saat pra-penutupan, tetapi tidak tahu kenapa menurun, kenapa kok ada keterusan,” ujar Direktur Utama BEI Tito Sulistio di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan bahwa penurunan IHSG menjelang penutupan itu terjadi secara berulang. Dirinya merasa ada pihak-pihak yang bermain di sesi pra-penutupan dengan memasang harga saham di level rendah.
“Tiga bulan terakhir ini agak sering. Bisa saja karena ‘order client’, namun kenapa mendadak. Saya sudah bilang tolong jaga pasar,” ucapnya.
Pada hari ini (Selasa, 31/1), IHSG BEI ditutup turun 8,55 poin atau 0,16 persen menjadi 5.294,10 poin. Terpantau, sepanjang hari ini IHSG cenderung berada di area positif.
Sementara itu dalam aturan jam perdagangan efek, BEI membagi beberapa sesi untuk jam penutupan perdagangan, yakni pra-penutupan pukul 15.50-16.00 WIB, dimana Anggota Bursa (AB) atau perusahaan sekuritas memasukkan penawaran jual dan atau permintaan beli.
Kemudian pada pukul 16.00-16.04:59 WIB, JATS (Jakarta Automated Trading System) melakukan proses pembentukan harga penutupan dan memperjumpakan penawaran jual dengan permintaan beli pada harga penutupan berdasarkan “price dan time priority”.
Lalu sesi pasca penutupan yakni pukul 16.05-16.15 WIB, waktu Anggota Bursa untuk memasukkan penawaran jual dan atau permintaan beli pada harga penutupan, dan JATS memperjumpakan secara berkelanjutan (continuous auction) atas penawaran jual dengan permintaan beli untuk efek yang sama secara keseluruhan maupun sebagian pada harga penutupan berdasarkan “time priority”.
Editor: Ujang
COPYRIGHT © ANTARA 2017