Pessel Dirikan Pusat Informasi Pariwisata
Manajemen destinasi pariwisata kabupaten dan kota di Sumbar harus ditingkatkan dan dikemas secara kreatif dan inovatif sehingga bisa menarik lebih banyak orang berkunjung, baik dari dalam maupun luar negeri. Di antaranya menyiapkan pusat informasi pariwisata daerah secara lengkap, lalu petunjuk arah bagi wisatawan dan pengalaman berwisata.
Salah satu daerah yang kini tengah meningkatkan fasilitas tersebut adalah Pesisir Selatan, kabupaten yang mendunia lewat destinasi wisata kawasan Mandeh.
“Kami dengan Dinas Pariwisata setempat lagi konsepkan pusat informasi pariwisatanya di perbatasan yang dilengkapi informasi hotel terbaik, homestay, tempat kuliner, destinasi-destinasi wisata, dan kalender iven serta atraksi wisata,” ujar Direktur Pusat Studi Pariwisata Unand Sari Lengggeni ketika berbincang dengan Padang Ekspres di Padang, kemarin.
Aksi konkret yang sudah dimulai saat ini adalah, membuat plang penunjuk arah ke destinasi dan pusat informasi wisata daerah. Plang itu lebih murah- murah biayanya tapi menarik karena dikemas kreatif, ketimbang membangun gerbang besar yang bernilai miliaran rupiah.
“Pesisir Selatan dijadikan percontohan, karena pemerintahnya melalui Kadis Pariwisata Pak Zefnihan juga terbuka untuk dibantu. Ada beberapa titik destinasi pendukung lainnya yang juga kami bantu memperkuat secara keseluruhan,” jelas pakar pemasaran pariwisata jebolan University of Queensland Australia.
Sebelumnya, mantan Uni Sumbar yang biasa disapa Riri ini telah menginisiasi berdirinya tugu IORA di Padang yang banyak dikunjungi serta jadi lokasi selfie ketika wisatawan berkunjung ke ibu kota provinsi Sumbar.
“Ke depan kita harapkan tidak perlu membangun gerbang daerah yang memakan biaya miliaran rupiah. Lebih baik dana itu diarahkan pada hal-hal yang masih menjadi kebutuhan dasar masyarakat seperti toilet dan infrastruktur pendukung pariwisata lainnya,” jelasnya.
Perlunya peningkatan manajemen destinasi karena tingkat hunian hotel masih belum maksimal, dan itu menjadi tantangan mengembangkan produk baru dan membuat orang yang pernah ke Pessel untuk kembali lagi.
Oleh karena itu, Sari bersama tim dari Dinas Pariwisata akan memecah destinasi berdasarkan jam pengunjung, seperti pantai Salido yang dibuat namanya The Violet Sky karena menawarkan sunset 5 gradasi, dengan jadwal kunjungan pukul 16.00 hingga pukul 19.00.
Kemudian, pemberdayaan masyarakat di sekitarnya melalui kuliner pantai, yang direncanakan dengan presentasi luar ruang yang ekslusif. Lalu, ikan kawasan larangan dijadikan produk The Forbidden of Fishing Area Story, dan destinasi lainnya.
“Kita punya 19 kabupaten dan kota yang sebagian memiliki destinasi wisata terbaik. Selain Pessel, ada Tanahdatar yang perlu ditingkatkan atmosfirnya jadi lebih internasional dengan tetap menjadkan budaya lokal sebagai identitasnya. Kami akan bantu untuk percepatan pembangunan pariwisata ranah Minang,” katanya. (*)
LOGIN untuk mengomentari.