Sabtu, 10 Februari 2018 12:22 WIB
SINGKIL – Sebuah Pos Satpam perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Nafasindo, Kamis (8/2) sekitar pukul 22.00 WIB, dibakar warga. Insiden itu bermula dari bentrok fisik antara warga dengan personil Satpam.
Sejauh ini belum diketahui secara pasti picu konflik antara kedua kubu. Pihak manajemen PT Nafasindo juga belum berhasil dikonfirmasi.
Kapolres Aceh Singkil, AKBP Ian Rizkian, Jumat (9/2) mengakui adanya insiden tersebut. Menurut Kapolres, peristiwa itu bermula ketika lima orang warga Siti Ambia, menuju jalan evakuasi tsunami yang melintasi areal perkebunan Nafasindo. Keberangkatan warga malam-malam atas suruhan perangkat desa, karena berhembus isu terkait ulah mesum.
Namun kedatangan warga di areal perkebunan itu berpapasan dengan petugas sekuriti kebun yang tentu saja juga memantau keadaan, karena adanya orang luar masuk kebun. Pertemuan itu berujung insiden yang diakui sebagai baku pukul. “Namun insiden itu dapat diredam setelah Keuchik Desa Siti Ambia turun ke lapangan,” kata Lapolres.
Setelah itu sepakat dilakukan perdamaian di Polsek Singkil. Namun lama warga menunggu, pihak dari Nafasindo diakui tidak datang juga. Dari situlah warga tersulut emosi hingga nekat membakar Pos Satpam Nafasindo.
Sementara itu Camat Singkil, Riky Yodiska, yang dikonfirmasi secara terpisah, kemarin, juga mengakui insiden tersebut.(de)