Sentimen Pasar I Pasar Saham Sangat Dipengaruhi Faktor Eksternal, Terutama Perang Dagang
JAKARTA – Sejumlah kalangan menilai pasar efek sangat berharap pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin memberikan sentimen positif, terutama kembalinya para investor asing yang sempat keluar beberapa waktu lalu. Selain itu, nama-nama menteri yang akan diumumkan juga bisa menambah optimistis pasar.
Diketahui, lima tahun lalu saat Jokowi terpilih sebagai presiden terjadi “Jokowi Effect” yang membuat indikator perekonomian bergerak positif seperti indeks harga saham gabungan (IHSG), nilai tukar rupiah hingga aliran modal asing.Analis OSO Sekuritas, Sukarno Alatas, mengatakan pelantikan Presiden Jokowi periode kedua memang akan memberikan sentimen positif bagi pasar saham. Akan tetapi, untuk sentimen minggu ini ke indeks, sepertinya tidak akan terlalu berpengaruh signifikan dalam artian pasar tidak terlalu fokus ke satu sentimen ini saja. Sebab, pasar sudah optimistis terkait pelantikan ini bakal terjadi.
“IHSG jikalau naik minggu ini tidak akan terlalu signifikan seperti minggu lalu karena sudah naik tinggi juga dari penurunan level psikologisnya. Malah bisa berpotensi koreksi dulu berdasarkan pergerakan teknikal,” ungkapnya saat dihubungi, Minggu (20/10).
Menurut Sukarno, sentimen yang akan memengaruhi laju IHSG hampir sama antara eksternal dan internal bahkan perbandingannya 50:50. Selain pelantikan presiden, pasar juga menunggu hasil Rapat Dewan Guburnur Bank Indonesia (BI) terkait bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate bulan ini.
Sementara itu, dari eksternal terkait perkembangan kesepakatan antara Amerika Serikat dengan Tiongkok, serta negosiasi Brexit. Hingga akhir bulan ini, pergerakan IHSG ada potensi kembali menguat. Tapi bagusnya indeks koreksi dulu karena lajunya sudah naik terus. “Kita perkirakan range pergerakan IHSG pada pekan ini 6.150–6.282,” kata dia.
Sudah Terdiskon
Dihubungi terpisah, Direktur PT Anugerah Mega Investama, Hans Kwee, menyatakan pengaruh pelantikan Presiden tidak terlalu besar sebab pasar sudah terdiskon sejak pengumuman presiden terpilih. Pasar kini malah mencermati kesepakatan perang dagang antara AS dan Tiongkok. Diketahui, pasar pada minggu lalu diwarnai harapan yang turun naik terkait kesepakatan perang dagang. Lalu di tengah pekan pasar sempat optimis setelah Presiden Donald Trump mengatakan fase pertama perjanjian perdagangan akan disusun dalam tiga pekan ke depan.
“Sementara Tiongkok masih menginginkan adanya putaran pembicaraan selanjutnya, sebelum Presiden Xi Jinping menandatangi fase pertama kesepakatan. Tiongkok ingin AS membatalkan kenaikan tarif yang direncanakan untuk Desember. Banyak hal yang harus disepakati membuat masalah perang dagang masih mempengaruhi pasar dalam beberapa pekan ke depan,” kata Hans.
Menurut Hans, dari dalam negeri terdapat jadwal Rapat Dewan Gubernur. “Melihat rapat Fed masih akan diadakan pada akhir Oktober, kami perkirakan BI akan mempertahankan suku bunga. IHSG dalam sepekan ke depan berpeluang konsolidasi melemah dengan support di level 6.143 sampai 6.099 dan resistance di level 6.201 sampai 6.318,” jelas Hans. yni/AR-2